Muhammadiyah Dorong Generasi Muda Berpolitik

Muhammadiyah Dorong Generasi Muda Berpolitik
RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU - Melihat kondisi perpolitikan bangsa saat ini dimana sangat banyak tokoh-tokoh senior di bidang politik yang tersandung berbagai kasus, Muhammadiyah mendorong generasi muda untuk bisa menjadi politikus berkualitas, bersih dan bermartabat.
 
Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Hajriyanto Y Thohari, MA, dalam acara Diskusi Publik dengan tema melahirkan pemimpin-pemimpin lokal yang berdaulat adil dan berkemajuan dalam proses yang bermoral serta bebas dari transaksional di Universitas Muhamamdiyah Riau, Rabu (15/11) di Kampus 2 UMRI Pekanbaru.
 
Dikatakannya, sebagai organisasi sosio keagamaan, Muhammadiyah tidak alergi dengan politik, setiap anggota Muhamamdiyah harus bisa menjadi bagian kegiatan politik.
 
"Muhammadiyah memainkan tiga peran, yang satu sama lain berkaitan. Pertama peranan sebagai reformis keagamaan. Peranan sebagai pelaku perubahan sosial dan peranan sebagai kekuatan politik," kata Dia.
 
Disebutkan juga, saat ini di Muhamamdiyah ada kegiatan Idiopolitor yang perlu dipertajam sasarannya untuk dipusatkan perhatiannya kepada kader muda belia Muhammadiyah, agar lebih peduli pada bidang politik. Karena saat ini melihat kecenderungan anak muda tidak peduli politik.
 
"Ini bisa jadi dikarenakan anak-anak muda kita melihat bagaimana tokoh-tokoh politik bangsa ini yang terlibat dalam berbagai skandal, karena itulah mereka memandang dunia politik itu sebagai dunia yang kotor, hingga mereka tidak peduli dengan politik," kata Dia.
 
Karena itulah perlu dilakukan perubahan pola pikir generasi milenia ini untuk bisa mengubah pola pukir seperti itu, yang diharapkan hal itu dimualu dari generasi muda belia Muhamamdiyah.
 
Dijelaskan, selama ini biasanya pandangan, strategi dan taktik yang dipilih Muhammadiyah dalam memainkan perannya sebagai kekuatan politik, dapat disimpulkan bahwa setiap anggota Muhamamdiyah boleh saja berpolitik, tetapi harus mendirikan kelompok atau organisasi diluar Muhammadiyah.
 
"Menurut pendapat saya, Muhammadiyah perlu memberikan, bahkan mungkin mempusatkan perhatiannya pada pengkaderan politik untuk generasi muda Muhammadiyah berusia belia. Muhammadiyah terutama.generasi muda belia, harus dipersiapkan berpartisipasi aktif dan efektif dalam kehidupan politik bangsa," tegas Dr H Hajriyanto Y Thohari.
 
Namun demikian, lanjut Dia, generasi muda Muhamamdiyah harus memperluas dan memperdalam pemahaman perkembangan kehidupan politik tanah air dengan segala tantangan dan permasalahan yang dihadapi dari waktu ke waktu.
 
Mendorong berkembangnya pemikiran kritis dan kreatif serta integritas kepribadian sesuai dengan ajaran Islam menghadapi berbagai tantangan dalam mewujudkan kehidupan demokrasi. Dan mendorong partisipasi lebih luas dan efektif dalam kehidupan sosial politik bersama dengan golongan lain demi persatuan bangsa dan kesejahteraan umum.
 
"Intinya saya ingin bagaimana kader Muhamamdiyah itu khususnya di Provinsi Riau ada yang jadi Gubernur, Walikota ataupun Bupati. Minimal di setiap momen politik, baik itu Pilpres dan lainnya, kader Muhammadiyah harus ada yang ikut bertarung, walaupun kalah akhirnya," ujar Hajriyanto sambil disambut tawa peserta diskusi.
 
Selain menghadirkan Hajriyanto, narasumber lainnya dalam kegiatan tersebut adalah Dr Hasanuddin MSi dari PPS Ilmu Politik Universitas Riau.
 
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Nandra F Piliang