Kelangkaan Premium Terjadi di Rohil, Kendaraan Dibatasi Lakukan Pengisian

Kelangkaan Premium Terjadi di Rohil, Kendaraan Dibatasi Lakukan Pengisian
RIAUMANDIRI.co, BAGANSIAPIAPI - Kelangkaan bahan bakar minyak jenis Premium terjadi hampir di seluruh  SPBU di Kabupaten Rokan Hilir - Riau, karena ada pengurangan jatah di setiap SPBU. Namun anehnya, di pengecer Premium selalu tersedia. 
 
Di SPBU Batu Empat milik BUMD PD Sarana Pembangunan Rohil, contohnya. Setiap harinya terlihat sepi karena Premium selalu habis, sedangkan yang tersedia hanya Pertalite. 
 
Menanggapi hal ini, Direktur Produksi BUMD Rohil, Rudi Marjaharuddin mengatakan, bahwa hal ini karena adanya pengurangan jatah kususnya Premium dari Pertamina.
 
"Efek kitir (pengurangan jatah, khusus premium). Sekarang jatah kami sebulan tinggal 240.000 liter atau maksimal 8.000 liter perhari,  yang sebelumnya 420.000 liter," kata Rudi, Minggu (5/11/2017).
 
Ia menambahkan, karena pembatasan kuota premium 8.000 liter perhari, sedangkan permintaan  pelanggan yang gunakan jerigen (untuk UKM dan speed) cukup banyak, mengakibatkan Premium sering kosong. "Kalau premium kami sediakan setiap hari, efeknya SPBU kita dipenuhi jerigen-jirigen," kata Rudi.
 
Mengantisipasi hal ini, pihak atur pelayanan premium (untuk umum,UKM  dan speed) hanya di hari Kamis dan Jumat, sebanyak total 56.000 liter (8.000 liter X 7 hari).
 
Makanya akhir-akhir ini suasana di SPBU selalu lengang, sebab itu peminat Pertalite memang tak sebanyak Premium karena selisih harganya mencapai 1.400 rupiah per liter.  Namun anehnya di kios-kios masih ada premium eceran yang dijual. 
 
"Buat umum tetap ada dan wajib ada, kususnya roda dua dan empat, tempatnya di pompa 3, di depan (ada tulisan PREMIUM). Cuma kuotanya juga terbatas +/- 10.000. - 12.000 liter. Adanya (untuk umum) juga di hari Kamis dan Jumat," ujar Rudi.
 
Rudi menambahkan, pembatasan kuota berlaku untuk semua SPBU, namun kuota SPBU Batu Empat masih tergolong yang terbanyak diberikan Pertimana. Semantara, pengaturan jadwal pelayanan premium, merupakan kebijakan manajemen SPBU BUMD. "Tujuannya supaya SPBU kita terlihat lebih rapih, karena kehadiran jerigen untuk (pembelian) premium hanya di hari-hari tertentu," tegas Rudi.
 
Berbeda dengan SPBU Teluk Pulau Hilir yang menjatah roda dua maksimal 20 ribu rupiah setiap pengisian, sedangkan untuk roda empat maksimal 100 ribu rupiah. Hal inilah membuat masyarakat dan pelaku UKM gerah. "SPBU Teluk Pulau diduga menimbun Premium dan diberikan hanya kepada keluarganya," kata Rahman salah satu pelaku UKM.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 06 November 2017
 
Reporter: Jhoni Saputra
Editor: Nandra F Piliang