Terhormat dengan Sambutan Pemkab Siak

WA Kemenag RI Hujan Komentar

WA Kemenag RI Hujan Komentar

SIAK (HR)-Upacara adat Melayu yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Siak dalam menyambut kedatangan Kanwil Kemenag se-Indonesia menjadi sebuah kehormatan bagi para tamu. Meski hanya sambutan kompang dan pencak silat, para tamu menyempatkan diri mengambil dokumen dan meng upload ke grup akun WhatsApp Kemenag RI.

Rombongan Kanwil Kemenag dari 34 provinsi se- Indonesia, Kamis (26/2) sore datang langsung menuju Grand Royal Hotel Mempura, tempat digelarnya Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Kakanwil Kementerian Agama Provinsi se Indonesia. Kedatangan rombongan disambut ramah oleh Sekdakab Siak, Tengku Syaid Hamzah dan Asisten I Fauzi Asni.

Rasa bangga dan senang itu diungkap langsung Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Bangka Belitung Prof Dr H Hatamar MAg, saat memberikan sambutan pada acara pembukaan kegiatan ini, Kamis (26/2) malam di ballroom Hotel Grand Mempura.

"Saya kaget, baru saja masuk hotel, pas lihat handphone rupanya sudah banyak foto masuk ke akun WhatsApp. Kawan-kawan di Jakarta banyak yang komentar," kata Hatamar.

Para peserta yang hadir juga tak tinggal diam, ikut menuliskan kesan yang dirasakan pada memen penyambutan itu. Sehingga tiap detik terdapat tanggapan baru atas kegiatan yang berlangsung di Siak ini.

Pemukulan gong yang dilakukan Staf Ahli Kementrian Agama bidang Kerukunan Umat Beragama, Abdul Fatah didampingi Sekda Siak, Tengku Syaid Hamzah, Kanwil Kemenag Riau, Tarmizi Tahor dan Kakan Kemenag Siak Muharom pertanda kegiatan resmi dibuka.

Kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan langkah dan strategi yang harus dilakukan oleh Kanwil Kemenag se-Indonesia. Untuk mensukseskan visi dan misi Indonesia, dan program Kementerian Agama.

Abdul Fatah menjelaskan, ada 5 rencana dan strategi Kementerian Agama yang realisasinya harus dirumuskan pada pertemuan ini. Di antaranya, bagaimana meningkatkan Kerukunan agama, Kualitas pendidikan agama dan kualitas pelayanan haji.

Menurut Abdul Fatah, dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Kanwil dan Kakan Kemenag perlu jeli dan membaca dinamika sosial di daerah masing-masing. Tidak dinafikkan, ada tugas yang harus diselesaikan Dengan mekanisme kerja yang jelas, dan juga ada regulasi yang belum jelas.

Damai

Pada kesempatan ini, Sekda Siak, Tengku Syaid Hamzah menyampaikan bagaimana situasi dan kondisi umat beragama di Negri Istana. Hingga saat ini masing-masing penganut agama akur, dan terlihat tentram dalam mengamalkan keyakinannya masing-masing.

Meski kota peninggalan kerajaan yang kental dengan budaya Islam, namun sejak zaman kerajaan kerukunan umat beragama sudah terjaga. Terbukti dengan peninggalan masjid, gereja dan wihara yang ada di tengah kota kerajaan, yang kini menjadi ibukota Kabupaten Siak.

"Rumah ibadah telah berdiri di pusat pemerintahan tempo dulu, sperti masjid, gereja, wihara," kata Tengku Syaid Hamzah.
Melihat dari kondisi yang sudah tercipta, pemerintah Kabupaten bercita-cita mewujudkan Siak sebagai tempat wisata rohani, baik bagi umat muslim dan umat beragama lainnya.(adv/hms)