Ribuan Komik Cegah Karhutla Dibagikan di Pulau Padang

Ribuan Komik Cegah Karhutla Dibagikan di Pulau Padang

RIAUMANDIRI.co, PULAU PADANG – Crew Leader atau Koordinator Program Desa Bebas Api atau Free Fire Village Program di desa-desa yang tergabung dalam program ini mensosialisasikan pencegahan kebakaran dengan cara edukatif, yaitu lewat media komik.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesadaran sejak dini akan bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan cinta lingkungan sekitar.

Crew Leader asal Desa Mekar Delima, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Ahmad Syah mengatakan siswa-siswa sangat senang dengan komik yang berjudul Alam dan Bunga, Relawan Muda Lingkungan Hidup “Bebas Asap Itu Keren”.

Komik tersebut berisikan beberapa cerita mengenai bahaya Karhutla.

“Jadi komik ini kami berikan ke sekolah-sekolah yang ada di Desa. Saat di kelas, saya menceritakan di kelas agar para siswa paham jika buka lahan dengan cara bakar tersebut tidaklah benar. Di dalam komik juga diceritakan bagaimana memakai masker saat asap dan membuat air purifier sendiri,” kata Ahmad, Jumat (3/11/2017).

Manajer Program Desa Bebas Api yang diinisiasi oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Sailal Arimi mengatakan komik tersebut disalurkan ke 31 sekolah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di 12 Desa Kecamatan Merbau dan Tasik Putri Puyu, yakni Desa Bumi Asri, Bagan Melibur, Mayang Sari, Teluk Belitung, Mekar Sari, Pelantai, Lukit, Dedap, Kudap, Mekar Delima, Tanjung Padang, dan Tasik Putri Puyu.

“Jumlah komik yang dibagikan 1384 komik. Kenapa lewat media bacaan? Karena kisah tersebut dituangkan melalui kartun sehingga menarik untuk dibaca untuk siswa-siswa sekolah dasar dan menengah,” ujar Sailal.

Sailal menuturkan sosialisasi pencegahan Karhutla tidak saja dilakukan kepada anak-anak, tetapi juga untuk dewasa. Para Crew Leader setiap hari melakukan edukasi kepada masyarakat di desa mereka terkait pencegahan Karhutla.

Saat ini, lanjut Sailal, Program Desa Bebas Api ini sudah berhasil efektif mencegah karhutla pada 2016 lalu, karena melalui program ini semua pihak dilibatkan melakukan pencegahan dan setiap orang diingatkan untuk tidak membakar hutan dan lahan lagi.

“Tahun ini sebanyak 18 desa dilibatkan. Tiga dari Kabupaten Pelalawan, empat dari Kabupaten Siak, dan sisanya dari Kabupaten Kepulauan Meranti,” jelas Sailal. (rls/ral)