Kelainan Kepribadian di Kantor, Bagaimana Hadapinya?

Kelainan Kepribadian di Kantor, Bagaimana Hadapinya?
Tempat kerja berisi pekerja dengan berbagai jenis kepribadian. Dan kepribadian bos atau kolega Anda bisa memengaruhi kinerja Anda. Apalagi yang memiliki ciri-ciri gangguan borderline atau narsistik.
 
Orang-orang dengan kepribadian antisosial memang ada di tempat kerja, namun mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat di kantor sehingga pekerjaan mereka tidak stabil. Alhasil, Anda memiliki atasan atau rekan kerja dengan gangguan kepribadian ambang (border line) atau kepribadian narsistik.
 
Seperti apakah kepribadian ambang dan narsistik di tempat kerja? Situs Guardian merincinya:
 
1. Gangguan kepribadian borderline
 
Orang ini memiliki pola ketidakstabilan dalam hubungan dan cenderung impulsif. Meski begitu, banyak di antaranya berfungsi cukup baik di tempat kerja sehingga bertahan dalam jangka panjang.
 
Tapi, itu bukan kabar baik jika Anda bekerja dengan salah satu dari mereka, karena mereka memecah belah, menggunakan taktik kekuatan, menunjukkan kemarahan yang intens atau tidak pantas, dan menganggap orang semuanya baik atau semuanya buruk. Orang tipe ini takut ditinggalkan dan cenderung merasa hampa, cemburu, atau iri, sering mengamankan hubungan dengan orang lain dengan cara memaksa
 
Perilakunya yang merusak diri sendiri seperti penyalahgunaan zat, makan berlebiham atau belanja berlebihan juga khas orang dengan gangguan ini.
 
Jika Anda bekerja dengan seseorang yang memiliki gangguan kepribadian borderline, Anda cenderung mengalami emosi serupa dengan mereka - yang oleh para psikolog disebut sebagai "penularan afektif".
 
Misalnya saja, menghabiskan banyak waktu di sekitar seseorang yang mengalami depresi, dapat menyebabkan Anda merasa tertekan. Sama halnya apabila Anda berinteraksi dengan orang berkepribadian borderline. Anda mungkin saja merasa tak cukup, tak berdaya, atau marah seperti yang mereka alami.
 
2. Kepribadian Narsistik
 
Anda cenderung menemukan narsistik yang kerjaannya hebat, yang berpengalaman dan inovatif dalam posisi kepemimpinan. Karakteristik mereka meliputi kecanggihan, hiper-intelektualisme, pencapaian kesempurnaan yang tiada hentinya, fokus yang terkonsentrasi pada tujuan dan pengabdian mereka terhadap pekerjaan mereka, yang semuanya berfungsi untuk menghindari atau mengurangi rasa malu pada diri mereka.
 
Karyawan dan rekan kerja tipe kepribadian ini belajar menahan diri untuk tidak memberikan kritik kecuali jika diminta dan seringnya gelombang kesuksesan mengikuti mereka.
 
Tipe ini menggunakan mekanisme coping dengan menghindari rasa malu, sehingga mereka sombong, ekshibisionis, mencari pujian, atau muluk.
 
3. Psikologi di tempat kerja
 
Orang-orang yang memiliki gangguan kepribadian narsis berusaha menyingkirkan rasa malu yang tak tertahankan dengan berperilaku dengan cara yang membuat orang lain emosi.
 
Misalnya, bos narsisistik menerima kabar kontrak penting ditolak, yang berpotensi memalukannya. Pada gilirannya, bos tersebut merendahkan kinerja seorang karyawan dengan berbagai cara (tidak terkait dengan masalah kontrak), yang menyebabkan orang tersebut merasa tidak memadai.
 
Yang paling ekstrem, orang-orang ini berperilaku dengan cara yang menyalahgunakan emosi orang lain untuk tujuan mereka sendiri; Mereka mengendalikan perilaku orang lain dengan memprovokasi emosi negatif di dalamnya.
 
Apa yang bisa Anda lakukan?
 
Hubungan kerja bisa menjadi tantangan jika Anda berurusan dengan seseorang yang memiliki kepribadian tidak teratur. Kenali ketika atasan atau kolega memiliki gangguan kepribadian, mereka akan mendekati situasi yang berbeda dengan Anda.
 
Mereka tidak ingin mengulangi masa lalu, jika ada kesalahan adalah tindakan mereka sendiri, tapi lebih memilih untuk "melupakannya" dan terus berlanjut seolah kejadian tertentu tidak terjadi.
 
Prinsip yang sama yang mungkin Anda gunakan untuk menangani pengganggu tempat kerja berlaku saat menangani gangguan kepribadian - khususnya, menjaga kepercayaan diri, kompetensi dan ketenangan Anda. Mencoba untuk mendapatkan sisi baik mereka hanya akan membuat Anda terlihat lemah.(van)
 
 
 
 
Sumber : Liputan6.com