Kurang Perhatian, Penilik Sekolah Adukan Nasib ke Komisi III

Kurang Perhatian, Penilik Sekolah Adukan Nasib ke Komisi III
RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU - Sejumlah Penilik atau pengawas jabatan fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk melakukan pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah di Kota Pekanbaru mengadu ke Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Senin (16/10).
 
Aduan tersebut berkaitan dengan kurangnya perhatian Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Seperti yang disampaikan Ketua IPI Kota Pekanbaru, Khairunnisa. Menurutnya, sesuai aduan ke Komisi III bahwa IPI menyampaikan kondisi selama ini, yakni tanpa ada perhatian.
 
"Dalam tugas yang dilakukan yakni upaya meningkatkan proses dan hasil belajar guna mencapai tujuan pendidkian. Selaku Pengawas sekolah atau pengawas pendidikan diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan pendidikan di sekolah di bidang akademik (teknis pendidikan) dan bidang manajerial (pengelolaan sekolah). Namun sejauh ini tugas yang diberikan berjalan kurang maksimal, lantaran penunjang itu semua minim sekali, salah satunya sarana dan prasarana yang memadai," ujar Khairunnisa.
 
Dia yang didampinngi sejumlah pengurus IPI, seperti Bendahara dan dua anggota IPI diterima oleh anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, di antaranya Marlis Kasim, Aidil Amri dan Ferry Sandra Pardede.
 
Menanggapi aduan ini Wakil Ketua Komisi III Marlis Kasim mengatakan, sebagai Penilik yang bertugas pokok sebagai pengawas dan membina penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah sekolah tertentu, baik negeri maupun swasta yang menjadi tanggung jawabnya, memang perlu perhatian dari pemerintah, khususnya kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang. Maka itu Dewan berjanji akan mencarikan solusi.
 
"Kita akan mencarikan solusi, jika ada aturan maka kita akan ajukan anggaran dan usahakan apa yang menjadi tuntutan IPI ini." kata Marlis Kasim disampingi oleh dua Anggota Komisi III lainnya.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 17 Oktober 2017
 
Reporter: Joni Hasben
Editor: Nandra F Piliang