Penemuan Bayi Perempuan Gegerkan Warga Bangkinang Kota

Penemuan Bayi Perempuan Gegerkan Warga Bangkinang Kota
RIAUMANDIRI.co, BANGKINANG - Sesosok bayi perempuan ditemukan di atas meja penjual goreng di RT 2 RW 6, tepatnya di Pertigaan Jl.Ar Rahman Saleh, Kelurahan Bangkinang Kota, Sabtu (7/10) sekitar pukul 03.00 dini hari oleh warga setempat.
 
Tangisan bayi mungil yang diperkirakan masih berusia 2 Minggu ini, memecah kesunyian malam hingga terdengar warga. Penemuan bayi yang dibalut kain seadanya ini akhirnya dilaporkan ke Polres Kampar dan dibawa bayi tersebut ke RSUD Bangkinang.
 
Dari keterangan petugas RSUD Bangkinang, bayi malang ini bukan baru dilahirkan ibunya dan kondisi bayi dalam keadaan sehat.
 
"Bukan bayi yang baru dilahirkan ibunya, diperkirakan sudah berumur 2 minggu. Berjenis kelamin perempuan, dan kami terima di ruangan ini sekira pukul 04 subuh, yang diantar pihak Kepolisian," ungkap  Lilis, Perawat di RSUD Bangkinang.
 
Terkait penemuan bayi, Bhabinkamtibmas Kelurahan Bangkinang kota Aiptu Erisman mengungkapkan, pihaknya masih menginformasikan kepada masyarakat adanya temuan tersebut, serta benghimbau masyarakat menghubungi polisi jika mengetahui orang tua yang tega membuang bayi tak berdosa itu.
 
Sementara itu, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Kampar akan melakukan langkah-langkah terkait penemuan bayi ini.
 
"Pertama kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, dan berencana akan membuat laporan resmi untuk membuat afek jera kepada pelaku, kedua Kita sudah berkoordinasi unit PPA Polres kampar bagaimana penanganan bayi kedepan, jika seandainya nanti ada kesulitan untuk menemukan siapa orang tua bayi, kita akan mencarikan ayah asuhnya," ujar Ketua P2TP2A Kampar, Hafis Tohar, Minggu (8/10/2017).
 
Dari keterangan Ketua P2TP2A Kampar, kasus penelantaran bayi cukup mengkhawatirkan. Setidaknya dalam tahun ini saja ada 5 hingga 6 kasus serupa terjadi di daerah Serambi Mekahnya Riau ini.
 
"Makanya harus ada efek jera bagi orang tua yang melakukannya, agar kasus serupa tidak terjadi lagi. Kebanyakanan kasus sulit untuk mengungkap siapa yang melakukan karena TKP yang terkontaminasi, kebanyakan kasus kita carikan Ayah Asuhnya," terang Hafis.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 09 Oktober 2017
 
Reporter: Ari Amrizal
Editor: Nandra F Piliang