Sejumlah Fasilitas Kampus UR Rusak, Tawuran Mahasiswa Harus Diusut Tuntas

Sejumlah Fasilitas Kampus UR Rusak, Tawuran Mahasiswa Harus Diusut Tuntas

RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, merasa prihatin dan menyayangkan terjadinya tawuran, antara mahasiswa di Kampus Bina Widya Universitas Riau, Panam. Karena itu, Rektor Universitas Riau harus menyelesaikan dan mengusut akar masalahnya hingga tuntas.

Sementara itu, dalam tawuran yang terjadi Kamis malam hingga Jumat (6/10) dini hari kemarin, beberapa mahasiswa mengalami luka-luka sehingga langsung dilarikan ke RS Universitas Riau. Tidak hanya itu, sejumlah fasilitas milik kampus juga rusak. Sedangkan beberapa karangan bunga yang ada di lokasi kejadian, juga tampak banyak yang terbakar.

Bentrok terjadi antara mahasiswa Fakultas Teknik dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip). Bentrok terjadi setelah terjadi konvoi usai wisuda.

Pascatawuran, Gubri berharap para mahasiswa bisa menjaga diri dan perdamaian. Sedangkan pihak rektorat diminta segera menyelesaikan permasalahan itu secara internal kampus.

"Jadi Rektor UR dan jajarannya bisa memanggil kedua belah pihak yang bertentangan, selesaikan lah persoalannya antara anak dengan orang tua. Agar tidak ada bentrok susulan," ujar Gubri, Jumat (6/10/2017).

Menurut Andi Rachman, demikian ia biasa disapa, bentrok tersebut hanya akan merugikan kampus dan mahasiswa sendiri.

"Kalaupun ada masalah, kan masing-masing fakultas ada senat mahasiswanya, ya harus dicari bersama solusinya. Ini kampus milik bersama, kalau kampus ini kita rusak dan cemari tentu yang rugi kita juga," tambahnya.

Apalagi sejauh ini nama Universitas Riau sudah naik dan dikenal di tingkat nasional. Jadi, hal ini juga harus bisa dijaga para mahasiswa UR.

"Jadi saya ingatkan cari solusi yang baik. Jangan merusak, berbuat kriminal dan merugikan kepetingan yang lebih besar," ingatnya.

Dalami Akar Masalah

Sementara itu, Rektor UR Aras Mulyadi, mengatakan, pihaknya akan mengusut tuntas penyebab tawuran tersebut. Ia mengakui, dalam tawuran itu, sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka. Selain itu, sejumlah fasilitas kampus juga mengalam kerusakan. Dikatakan, pihaknya tak ingin kejadian yang memalukan itu terulang lagi.

Aras Mulyadi menilai, perselisihan dua kelompok mahasiswa itu terjadi karena komunikasi yang kurang baik bagus.

"Untuk ke depannya kami akan mencari tahu apa yang melatarbelakangi. Kemudiaan di mana permasalahan sebetulnya, sehingga kami coba rumuskan secara mendalam dan jangka panjang supaya tidak terjadi lagi perkelahian dalam kampus ini," ujar Aras.

Ketika ditanya apakah pihak kampus akan memberi sanksi terhadap mahasiswa yang terlibat tawuran, rektor belum mau menjawabnya. "Untuk sanksi, kita masih lakukan pemeriksaan dan mempelajari seberapa besar perbuatan yang mereka lakukan," tutup Aras.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa UR Kampus Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru, Tampan, terlibat tawuran. Bentrokan kaum terpelajar tersebut terjadi sejak Kamis (5/10/2017) hingga Jumat (6/10/2017) dinihari.

Meskipun sebelumnya sudah ada perdamaian tertulis yang dilakukan oleh masing masing fakultas, tetapi ternyata aksi perselisihan masih berlanjut hingga subuh tadi. ***

 

Reporter    : Renny, Nurmadi
Editor          : Mohd Moralis