Produksi Beras Sumbar 2015 akan Naik

Produksi Beras Sumbar 2015 akan Naik

 

Padang (HR)-Produksi beras Sumatera Barat tahun 2015 akan kembali meningkat dengan adanya bantuan perbaikan irigasi, subsidi bibit, pupuk dan alat dan mesin pertanian dari Kementerian Pertanian. Demikian ungkap  Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Jumat (12/12).
"Sumatera Barat menjadi salah satu daerah yang menjadi lumbung pangan nasional dan mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat terutama di bidang pertanian. Ini akan membantu peningkatan produksi beras Sumbar serta akan berimbas pula pada penurunan angka inflasi daerah pada 2015," katanya.
Menurut dia, saat ini sebenarnya Sumatera Barat telah swasembada beras, tetapi sayangnya produksi beras Sumbar itu banyak yang dijual keluar daerah, sehingga stok beras di Sumbar menjadi kurang, harga naik, demikian juga halnya dengan angka inflasi.
Dia berharap dengan bantuan pemerintah pusat, salah satunya terkait irigasi akan bisa meningkatnya produksi beras tahun 2015 sehingga stok beras di Sumbar akan stabil sepanjang tahun dan angka inflasi daerah bisa ditekan.
Dia mengatakan, di Sumbar saat ini tercatat 40 kilometer irigasi pertanian dalam keadaan rusak. Irigasi itu mengairi sekitar 45 ribu hektar lahan pertanian dari sekitar 400 ribu hektar lahan yang ada di Sumbar.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Padang, Kamis mengatakan, masalah pertanian di daerah lumbung pangan nasional adalah persoalan infrastruktur terutama irigasi yang rusak, bibit unggul, dan pupuk yang sering terlambat sampai ke petani.
Dia mengatakan, bidang pertanian mendapatkan anggaran sebesar 15 triliun dari pengalihan subsidi BBM. Anggaran itu akan digunakan sepenuhnya untuk program pertanian yang disiapkan untuk mencapai target swasembada pangan tahun 2017.
"Kita akan perbaiki saluran irigasi untuk satu juta hektar lahan pertanian pada tahun 2015, subsidi bibit serta mengawasi secara intensif distribusi pupuk bersubsidi," kata dia.
Khusus persoalan pupuk menurut dia, distributor selalu mengatakan penyaluran pupuk bersubsidi aman, tetapi seringkali di daerah ditemukan petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, atau kalau ada sering terlambat sehingga masa tanam petani juga tertunda.
"Kita sudah perintahkan pihak terkait, jika menemukan distributor yang mencoba memperlambat atau mempermainkan distribusi pupuk bersubsidi agar dicabut saja izinnya," kata dia.
Dia berharap dengan komitmen pemerintah pusat dan daerah, produksi gabah Sumbar tahun 2015 bisa naik menjadi 3 juta ton.(ant/ivi)