Kawasaki, Penyakit Langka dengan Gejala Mirip Demam Berdarah

Kawasaki, Penyakit Langka dengan Gejala Mirip Demam Berdarah
RIAUMANDIRI.co - Anak yang mengalami demam berkepanjangan biasanya membuat khawatir orang tua. Tindakan terapi ringan membalurkan parutan bawang merah dipercaya menurunkan demam pada anak. Beberapa orang tua juga memberikan obat penurun demam yang dijual di pasaran. 
 
Seringkali panas yang berkepanjangan dikaitkan dengan gejala penyakit demam berdarah yang sudah umum bagi masyarakat Indonesia yang berada di wilayah tropis. Namun, saat demam masih terjadi sampai dua minggu disertai dengan bibir dan lidah yang memerah maka orang tua patut sangat waspada dari kemungkinan penyakit lain yang mematikan.Gejala semacam ini bisa jadi adalah penyakit Kawasaki, penyakit langka yang biasa menjangkiti anak di Asia. 
 
Penyakit Kawasaki hanya dapat didiagnosis secara klinis dan tidak ada pemeriksaan laboratorium khusus. Banyak dokter kesulitan mendiagnosis penyakit ini. Diagnosis klinis didasarkan pada demam 5 hari, ditambah 4 dari beragam gejala yang telah disebutkan sebelumnya. Namun, jika tidak diobati atau salah pengobatan, maka pasien berisiko menghadapi kematian dalam waktu 6 minggu sejak sakit. Namun, bila berhasil melewati fase tanpa pengobatan, anak tetap berisiko menderita kerusakan arteri koroner hingga dewasa. Pada akhirnya, kualitas hidup akan menurun dan penderita dapat terkena kematian mendadak.
 
Kawasaki merupakan penyakit langka pada anak akibat peradangan pembuluh darah di seluruh tubuh. Dalam survei yang pernah dilakukan di Jepang, dari 120-150 kasus per 100 ribu dialami oleh anak di bawah lima tahun. Penyakit ini 1,5 kali lebih banyak menyerang anak laki-laki, dan 85 persen terjadi pada anak-anak pada usia kurang dari lima tahun. Diperkirakan, terdapat 5.000-6.000 kasus baru per tahun terjadi di Jepang.
 
Prevalensi penyakit Kawasaki diketahui paling tinggi terjadi pada ras Asia. Di Indonesia menunjukkan perkiraan kejadian penyakit Kawasaki 6.000 kasus per tahun. Namun, yang terdiagnosis kurang dari 100 kasus per tahun. 
 
Kawasaki memiliki gejala hampir mirip dengan demam berdarah. Yakni demam tinggi selama beberapa hari atau bahkan mingguan, ruam/bercak merah pada kulit, serta pembengkakan tangan dan kaki. Terkadang juga disertai dengan mata merah, iritasi dan peradangan selaput lendir mulut, bibir dan tenggorokan serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher.(van)
 
 
 
 
Sumber : tirto.id