Dewan Pers Verifikasi Faktual riaumandiri.co

Dewan Pers Verifikasi Faktual riaumandiri.co

RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU - Anggota Dewan Pers Bidang Hukum, Jimmy Silalahi, mengatakan, riaumandiri.co merupakan media online yang lahir dari media besar di Bumi Lancang Kuning. Karena itu, media ini diharapkan terus eksis untuk menyajikan berita dan informasi yang aktual bagi masyarakat.

Hal itu disampaikan Jimmy saat berkunjung ke Kantor riaumandiri.co di Gedung Riau Pers, Jalan Tuanku Tambusai No 7 Pekanbaru, Kamis (28/9/2017). Ikut serta mendampinginya Seksi Hubungan Kelembagaan Kominfo, Sri Lestari.

Kedatangannya disambut langsung Pemimpin Redaksi riaumandiri.co, Mohammad Moralis didampingi Pemimpin Perusahaan Jefri Zein, Redaktur Pelaksana Nandra Piliang, dan HRD Agussalim Siregar serta jajaran redaksi.

Dalam kesempatan itu, Jimmy mengatakan, kedatangan pihaknya untuk melakukan verifikasi faktual terhadap riaumandiri.co.

Langkah ini merupakan salah satu kebijakan Dewan Pers untuk memperkuat keberadaan dan legalitas media online, sebagai salah satu sumber informasi bagi masyarakat.

Dalam kunjungan itu, Jimmy memberikan pertanyaan seputar histori berdirinya perusahaan dengan disertai pemberian berkas-berkas perusahaan secara lengkap.

Dikatakan Jimmy, verifikasi faktual tersebut merupakan syarat terhadap kebenaran eksisnya sebuah media online.

 


Mohammad Moralis menyerahkan berkas persyaratan kepada anggota Dewan Pers Jimmy Silalahi.


"Riaumandiri.co merupakan salah satu media yang sudah cukup eksis dengan berbagai berita yang dihadirkan. Tentunya dengan eksis tersebut, kehadiran medianya sudah tidak diragukan. Apalagi riaumandiri.co merupakan perusahaan di bawah bendera Haluan Media Group, yang merupakan media besar di Riau," ujarnya.

Pihaknya mengharapkan, riaumandiri.co terus eksis untuk memberikan berita dan informasi yang aktual bagi masyarakat. Apalagi dengan menjamurnya media online saat ini, diharapkan riaumandiri. co tetap menjaga kelegalannya sebagai media yang patut diperhitungkan, di samping bsa memberikan keuntungan dar sisi bisnis.

Jimmy pun berpesan kepada jajaran redaksi untuk terus dapat meningkatkan kompetensi wartawan dalam berbagai pelatihan, serta saling berbagi ilmu dengan jajaran redaksi lainnya.

 

Suasana proses verifikasi faktual yang dilakukan anggota Dewan Pers Jimmy Silalahi.


"Jadi, bagi wartawan yang telah mendapatkan berbagai pelatihan dari mitra kerja atau lembaga pemerintah atau non pemerintah, juga kembali membagi ilmu dan pengetahuan tersebut kepada jajaran wartawan atau redaksi di kantor. Agar ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat bagi orang lain," paparnya.

Apresiasi  
Sementara itu, Moralis mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi sekaligus berterima kasih dengan dilakukannya verifikasi faktual dari Dewan Pers tersebut.

Menurutnya, verifikasi faktual adalah salah satu cara untuk menyeleksi banyaknya media online yang jumlahnya kurang lebih 300 di Riau. Apalagi mayoritas media online yang tumbuh tersebut, banyak tidak dikelola dengan profesional, tetapi selalu minta diberi porsi sama dalam kerja sama dengan instansi pemerintah.

"Kami bukan anti kompetitor, tapi situasi yang berkembang saat ini sangat membahayakan upaya membangun pers yang profesional dan bermartabat. Karenanya, kami sangat

mendukung langkah verifikasi faktual yang dilakukan Dewan Pers dan berharap nantinya bisa menghasilkan iklim bisnis media yang lebih sehat," harapnya.

 


Menanggapi hal tersebut, Jimmy memastikan bahwa Dewan Pers sudah memiliki standar baku untuk menentukan sebuah perusahaan pers dianggap layak. Dewan Pers juga sudah mengetahui media-media yang masuh ranah hitam ataupun "abal-abal.

"Kami pasti tidak akan meloloskan media-media kategori hitam maupun abu-abu. Kami sudah punya tanda-tandanya," tegas Jimmy.

Ia juga mengimbau, kepada instansi pemerintah tidak menjadikan media-media tidak kredibel sebagai partner informasi. Sebab, sekali media ini diberi kesempatan, maka akan terus merongrong.

"Setiap kesempatan berbicara dengan pemerintah, saya selalu ingatkan agar hanya bermitra dengan media yang kredibel," pungkasnya. ***


Reporter    : Renny Rahayu
Editor          : Nandra Piliang