Pemuka Agama di Riau Komitmen Cegah Karhutla

Pemuka Agama di Riau Komitmen Cegah Karhutla

RIAUMANDIRI.co, PANGKALAN KERINCI - Puluhan pemuka agama di Riau komit terhadap pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menurut Perwakilan Kakanwil Riau, Drs H Irhas, MA, karhutla saat ini bukan lagi persoalan keagamaan dan ketertiban masyarakat saja, tetapi sudah menyangkut ketahanan sebuah bangsa. Akibat asap Karhutla, dampak yang dirasakan masyarakat khususnya generasi muda hingga 20 tahun ke depan.

Demikian terungkap dalam penandatanganan komitmen bersama Program Fire Aware Community (FAC) yang merupakan bagian dari Program Desa Bebas Api atau Free Fire Village Program (FFVP) bersama pemuka agama di Hotel Unigraha, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau Kamis (28/9/2017). Program ini merupakan salah satu upaya yang tepat untuk diterapkan di masyarakat.

Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Rudi Fajar mengatakan banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya karhutla, salah satunya melaui program Desa Bebas Api ini. Pencegahan lebih penting daripada memadamkan.

"Strategi yang baik adalah pencegahan. Kegiatan FAC ini terdiri  dari Fire Free Goes to School, Fire Free Goes to the Movies, Fire Free Religious Leaders, dan Haze and Health Monitoring. Kegiatan bersama pemuka agama ini merupakan bagian dari program FAC," ujarnya.

Program Desa Bebas Api ini telah dilaksanakan sejak tahun 2014 lalu sebagai wujud dukungan perusahaan terhadap program pemerintah dalam mencegah bencana asap akibat karhutla. Program ini terbukti mampu menekan kebakaran hutan dan lahan. Seluruh pihak diingatkan untuk tidak membuka lahan dengan membakar hutan.

"Program ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dalam pembukaan lahan tanpa api atau membakar, sebab kebakaran hutan ini akan berdampak pada ekonomi, sosial, dan kesehatan. Untuk mencapainya diperlukan sinergitas dari  banyak pihak di Riau," kata Rudi. (rls/ral)