ADVERTORIAL

Lima Upaya Pemerintah Kabupaten Kuansing untuk Memajukan Petani Ikan

Lima Upaya Pemerintah Kabupaten Kuansing untuk Memajukan Petani Ikan

RIAUMANDIRI.co, TELUK KUANTAN - Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kuansing, Ir Emmerson mengatakan, Pemerintah Daerah melalui Dinas Perikanan akan berupaya memajukan seluruh petani ikan.

 

Adapun upaya Dinas Perikanan dalam memajukan petani ikan yakni dengan memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada para petani ikan, sehinga nantinya petani-petani ikan di Kuansing dapat mengetahui sistem pengelolahan dan manajemen yang baik.


 

Dengan demikian para petani ikan di Kuansing dapat bersaing denga petani-petani ikan dari luar Kuansing.

 

Sedangkan langkah kedua, yaitu mensosialisasikan jadwal tanam bibit ikan kepada petani ikan yang ada di 15 kecamatan. Hal ini dilakukan, karena masih banyak petani ikan yang belum memahami dan mengetahui manfaat dari sistem jadwal tanam ikan ini.

 

Sebab, tujuan dari sistem jadwal tanam ikan adalah untuk menghindari panen ikan serentak.

 

"Pantauan saya masih banyak petani ikan yang belum tahu cara pengelolahan dan sistem manajemen yang baik, dan juga masih banyak petani yang belum memahami dan mengetahui manfaat dari sistem jadwal tanam bibit ikan. Maka dari itu saya memberikan pembinaan, penyuluhan dan mensosialisasikan jadwal tanam ikan ini kepada para petani ikan," ujar Emmerson kepada riaumandiri.co, di kantornya, Kamis (14/9/2017).

 

Tempat pembibitan ikan di Kabupaten Kuansing.

 

Emmerson mengatakan, sosialisasi sistem jadwal tanam saat ini sudah dijalankan. Bahkan sosialisasi tersebut langsung disampaikan kepada ketua-ketua kelompok petani ikan yang tersebar di 15 kecamatan yang ada di Kuansing.

 

Upaya yang ketiga untuk memajukan para petani ikan, yakni, Dinas Perikanan akan mengajak para petani ikan dan para pemodal petani ikan untuk bersinergi dalam mencari peluang-peluang pemasaran. Sehingga pemasaran ikan ini tidak selalu bergantung di dalam daerah saja, melainkan harus sampai ke luar daerah.

 

Dengan begitu para petani ikan di Kabupaten Kuansing tidak akan ada lagi istilah kesulitan dalam pemasarannya.

 

"Dinas Perikanan mengajak para petani dan para pemodal petani ikan untuk saling bersinergi dalam mencari peluang-peluang pemasaran, baik itu di dalam daerah maupun sampai ke luar daerah," ucapnya.

 

Dikatakan Emmerson, langkah keempat dalam memajukan petani ikan, yaitu, mensosialisasikan atau mengimbau seluruh masyarakat Kuansing untuk meningkatkan mengkonsumsi hasil ikan dari petani dalam daerah saja.

 

Dengan demikian perputaran uang akan terjadi di dalam daerah saja. Bahkan ikan ini juga memiliki nilai gizi yang cukup baik dibanding daging hewan. Gizi ikan juga sangat bagus untuk otak dan perkembangan anak-anak.

 

"Saya mengimbau masyarakat Kuansing untuk meningkatkan konsumsi ikan dari dalam daerah saja, sehingga perputaran uang akan terjadi di dalam daerah, tentunya dengan begitu perekonomian di Kuansing akan lebih baik dan maju," ungkapnya.

 

Dan langkah kelima yaitu mengimbau para pembisnis yang ada di Kuansing, bahwa bisnis ikan memiliki pontensi rupiah yang cukup baik.

 

Dengan hadirnya pebisnis atau tengkulak baru, membuat harga pembelian ke petani ikan ini bisa tetap stabil, karena agen atau tengkulak di Kuansing saat ini masih dikatakan sedikit.

 

Salah satu kolam milik petani ikan di Kabupaten Kuansing.

 

Sementara itu, salah satu petani ikan di Kuansing, Efendi (37) mengatakan, dirinya sangat mendukung kebijakan Pemerintah Daerah melalui Dinas Perikanan.

 

Sebab menurutnya, kebijakan atau upaya dari Dinas Perikanan sangat membantu untuk memajukan petani-petani ikan.

 

Bahkan ia dan kelompoknya sudah merasakan dampak dari sistem jadwal tanam bibit ikan ini, sehingga membuat ia dan kelompok taninya tidak lagi terjadi panen serentak dan untuk pemasarannya sendiri tidak ada hambatan.

 

"Saya dan teman-teman petani ikan mendapatkan dampak positif setelah memberlakukan sistem jadwal tanam bibit ikan. Dulu saya kesulitan dalam pemasarannya akibat dari panen serentak, namun sekarang malah sebaliknya," pungkasnya.

 

Dijelaskannya, saat ini yang dikeluhkan kelompoknya yaitu mengenai harga jual kepada agen atau tengkulak, karena harga jual kepada agen ini tidak stabil. Kadang naik dan kadang turun.

 

Maka dari itu ia mengharapkan agar Pemerintah Daerah, melalui Dinas Perikanan Kabupaten Kuansing agar dapat mengimbau agen atau tengkulak untuk tidak memainkan harga beli terhadap petani ikan.

 

"Saya sangat berharap pemerintah mengimbau dan mengontrol harga jual beli dari petani ke tengkulak, sehingga harga jual beli dari petani ke tengkulak bisa stabil," harapnya. (adv/suandri)