Bur seorang petani. Sedangkan korban bernama Ina (13 tahun), seorang pelajar. Gadis yang baru beranjak remaja ini, masih tinggal bersama orang tuanya.

 

Kapolres Inhil AKBP Dolifar Manurung, SIK melalui Kapolsek Mandah IPTU Warno menceritakan peristiwa mengerikan tersebut pertama sekali diketahui oleh ibu korban atau istri tersangka, Amah (40) yang sedang lelap tertidur tiba-tiba terbangun karena ada suara pukulan di luar kamar.

 

"Ketika Amah terbangun dan mencari asal suara, dia melihat korban bernama Ina atau anaknya, sedang terbaring dengan posisi miring. Sedangkan tersangka berdiri di depan korban, dengan tangan kiri memegang sebilah parang, sambil berkata setan secara berulang-ulang," terangnya. 

 

Spontan Amah berusaha mencegah perbuatan tersangka dan membentangkan tangannya di atas tubuh anaknya yang tetap terbaring sambil berkata dan mengingatkan itu adalah anak mereka. 

 

Namun upaya itu gagal karena tersangka kembali mengayunkan parangnya dan mengenai jari tangan Amah. Karena ketakutan, Amah kemudian meninggalkan lokasi kejadian dan pergi berobat ke Pustu Desa Surraya. 

 

Selanjutnya, Amah baru mengetahui anaknya sudah meninggal dunia, sekembali dari berobat. Korban diketahui menderita luka di bagian leher, tangan dan dada.

 

Kapolsek Mandah yang mendapat informasi, bersama anggota, langsung mendatangi TKP dan berhasil mengamankan tersangka, tidak jauh dari tempat kejadian tersebut. 

 

"Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga tersangka mengalami gangguan jiwa, karena tiga tahun yang lalu kepala tersangka tertimpa buah kelapa yang dikaitnya. Semenjak itu, perangai tersangka berubah," jelas Kapolsek lagi. 

 

Kapolsek menambahkan bahwa tersangka akan diobservasi kondisi kejiwaan. Saat ini tersangka sudah diamankan Polsek Mandah.

 

"Barang bukti sebilah parang berhulu warna hitam yang terdapat bercak darah juga sudah kita amankan," pungkasnya. (ags)