Tanpa Perahu Golkar, Harris Tetap Maju di Pilgubri 2018

Tanpa Perahu Golkar, Harris Tetap Maju di Pilgubri 2018
PEKANBARU, RIAUMANDIRI.co - Bakal calon gubernur Riau, HM Harris menegaskan, dirinya tetap akan maju dalam Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2018 mendatang, meski tanpa menggunakan perahu Partai Golkar.
 
Motivasi kuat kader senior Golkar Riau ini untuk maju di ajang pesta demokrasi lima tahunan tersebut, tentu bukan tanpa alasan. Bermodalkan hasil survei yang menempatkan dirinya unggul dibanding kandidat lainnya, membuat Bupati Pelalawan ini makin optimis mendapatkan perahu dari partai politik lain.
 
HM Harris bahkan juga telah mempersiapkan diri jika nantinya tidak mendapat dukungan dari partai politik lain. Skenario maju melalui jalur independen atau perorangan dengan menggandeng Bupati Indragiri Hulu, Yopi Arianto, sebagai wakilnya, akan ditempuhnya.
 
Sebagaimana diketahui, Partai Golkar yang membesarkannya, telah memberikan dukungan kepada Ketua DPD I Golkar Riau, Arsyadjuliandi Rachman alias Andi Rachman, yang juga Gubernur Riau saat ini. 
Dikatakan Harris, sebelum dirinya menyatakan maju bertarung dalam Pilgubri tahun 2018 mendatang, dirinya telah menyampaikan hal itu kepada Andi Rachman.
 
"Sama beliau (Andi Rachman, red) saya harus izin karena di pemerintahan beliau atasan saya. Di Golkar beliau juga atasan saya. Diskusi berdua bagaimana kalau saya maju. Beliau mengatakan silakan kalau saya maju. Dari situlah saya melihat teman-teman mendukung. 
 
Hasilnya kan di survei. Apakah saya lanjut atau tidak, tergantung survei," kata Harris, Kamis (7/9/2017), saat menggelar konferensi pers yang dihadiri puluhan wartawan media cetak, elektronik dan media online di Pondok Patin HM Yunus, Pekanbaru.
 
Terkait hal tersebut, mantan Ketua DPD II Golkar Pelalawan itu, juga telah mengatakan niatnya itu ke DPP Golkar. Menurut DPP, kata Harris, calon dengan survei tertinggi akan didukung.
 
"Siapa yang tertinggi di survei itu yang kita tunjuk untuk maju, dan semuanya harus dukung," ujar Harris menirukan pernyataan DPP Golkar kala itu.
 
"Kita patuh apa yang disampaikan DPP. Oleh karena itu kita coba sama-sama berjuang. Kita yakin sama diri kita," lanjutnya.
 
Lebih lanjut, Harris mengatakan kalau DPP kemudian melakukan survei dengan menggandeng Lembaga Survei Indonesia. Hasilnya, LSI menempatkan Harris di posisi teratas. Tidak sampai di situ, lembaga survei Indo Barometer juga menempatkan Harris tertinggi dibandingkan kader Golkar yang lain.
 
"Namun, sebelum dirilis Indo Barometer, DPP sudah menerbitkan surat keputusan (dukungan ke Andi Rachman, red)," sesalnya.
 
"Kita tidak bicara proses atau tidak proses. Silakan, tu kan hak DPP. Yang jelas pedoman kita di bawah sebagai kader Golkar harus patuh pada aturan yang dibuat DPP," sambungnya.
 
Tidak Kecewa
 
Kendati begitu, Harris menuturkan kalau dirinya tidak kecewa dengan sikap DPP Golkar itu. Dirinya kemudian menanyakan kembali ke DPP apakah dirinya boleh maju atau tidak. "Yang kita tanyakan, masih bisa gak kita maju. (DPP mengatakan) Silakan kader Golkar yang ingin maju, yang surveinya tinggi, silahkan cari sampan lain. Sampan itu oke," sebutnya seraya mengatakan kalau tidak ada sanksi dari DPP terkait keinginannya itu.
 
"Tidak ada sanksi. Kalau sudah penetapan nanti di KPU diterima, itu baru dibicarakan (soal sanksi)," tuturnya lagi.
 
Dengan ada izin dari DPP, Harris mengatakan dirinya terus menjalin komunikasi politik dengan partai lain. Menurutnya, partai politik lain masih mempedomani hasil survei dalam penetapan calon yang akan diusung.
"Kita siap maju tanpa sampan Partai Golkar," tegas Harris.
 
Terkait komunikasi politik ini, Harris belum bisa mengungkapkan partai politik mana yang intens berkomunikasi dengannya. Dia akan memaparkannya jika sudah memegang SK dukungan dari partai tersebut.
 
"Saya baru bisa mengatakan jika SK sudah di tangan. Tapi pendekatan-pendekatan semua partai saya dekati, dan komunikasi jalan. Kita lihat lah dua minggu ke depan mungkin sudah mengerucut," katanya.
 
Kembali ke hasil survei yang menunjukkan kuatnya dukungan masyarakat kepadanya, Harris juga telah mempersiapkan skema lain jika juga tidak mendapatkan dukungan parpol lain. Skema dimaksud adalah maju melalui jalur independen. Tak tanggung-tanggung, Harris mengaku akan menggandeng Yopi Arianto (Bupati Indragiri Hulu) sebagai wakilnya.
 
"Kalau kita ingin maju, safety kita harus dijaga. Jika tidak ada partai, kita independen. Untuk independen, tim saya sudah turun. Tapi itu kan harus berpasangan. Sampai sekarang, pasangan independen saya adalah Yopi (Arianto)," tuturnya.
 
"Jika masyarakat mau, berarti kita harus maju. Jangan masyarakat tak mau, kita keras juga," tegas Harris.
 
Terakhir ditegaskannya, dirinya tidak akan berpasangan dengan Andi Rachman. Jika berpasangan, katanya, tentu sejak dulu hal itu dilakukan. "Kalau gandeng (menjadi wakilnya Andi, red) dari kemarin lagi. Mengapa sekarang. Kalau hanya menjadi ban serap untuk saya duduk di situ, untuk apa saya duduk," pungkas Harris. (dod/ral)