Dialog dengan Anggota DPR RI Sayed Abubakar, Ini Aspirasi Warga Sungai Apit

Dialog dengan Anggota DPR RI Sayed Abubakar, Ini Aspirasi Warga Sungai Apit
SUNGAI APIT, RIAUMANDIRI.co - Sekretaris Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, Jamaludin mengharapkan bantuan pusat untuk daerah mereka yang merupakan wilayah industri Buton. Saat ini, masih banyak infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung kemajuan Sungai Apit.
 
Hal senada juga disampaikan anggota DPRD Siak Syamsurizal. Menurutnya, banyak hal yang belum tuntas dalam pembangunan di Sungai Apit, seperti infrastruktur jalan dan lampu jalan. Hal ini terjadi karena APBD Siak yang makin kecil, yakni terus berkurang menjadi Rp1,6 triliun.
 
"Hal ini berdampak dengan berkurangnya pembangunan dan lambatnya pembangunan. Kita berharap dukungan dana APBN dana DBH bisa bertambah ke depan dan berdoa kita bisa lancar ke Siak," tegas Syamsurizal.
 
"Masih banyak kerja kita yang belum tuntas dan semuanya tergantung porsi anggaran. Persoalan infrastruktur pendidikan, kesehatan menjadi perhatian serius saat ini di Siak," ujarnya lagi.
 
Aspirasi tersebut disampaikan saat kunjungan anggota DPR RI Dapil Riau 1, Sayed Abubakar A. Assegaf (SAA) ke Desa Parit Satu, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, pekan ketiga bulan Agustus 2017 lalu.
 
Dalam kunjungan kali ini SAA disambut anggota DPRD Siak Syamsurizal, Sekcam, Penghulu, RT, RW , tokoh masyarakat dan ratusan warga. Pertemuan ditaja di Kantor Penghulu Desa Parit Satu. 
 
Menyikapi aspirasi tersebut, SAA mengatakan, sudah menjadi tanggung jawab dirinya sebagai anggota Komisi VII DPR RI untuk menjaring aspirasi dan memperjuangkannya di pusat untuk dibawa ke Siak.
 
"Saya mempunyai komitmen yang ikhlas untuk daerah ini, bagaimana membawa pembangunan melalui dana APBN yang menjadi mitra Komisi VII baik Kementerian ESDM, Lingkungan Hidup, Ristek Dikti serta 12 badan setingkat dan di bawah kementrian. Sebelumnya sudah banyak pembangunan yang saya bawa ke daerah, seperti pembangunan sumur bor artesis di beberapa desa di Siak, lampu jalan, listrik desa di beberapa desa di Siak, motor sampah untuk 7 kab/kota, beasiswa 
dikti, PlTS terpusat dan lain lain," jelas SAA.
 
Dalam kesempatan itu juga dilakukan dialog warga setempat. Sejumlah juga menyampaikan berbagai keluhan. Di antaranya, tingginya biaya tiap bulannya yaitu pembayaran listrik yang tinggi, masalah pertanian, jalan yang kurang bagus dan sulit membawa hasil pertanian. Selanjutnya permintaan semenisasi jalan, kurangnya sarana olahraga, dan lain-lain. (ral)