6 Efek Samping Bercinta pada Pria

6 Efek Samping Bercinta pada Pria
RIAUMANDIRI.co - Kehamilan pasangan dan kesenangan adalah efek dari hubungan seksual yang pasti Anda sudah tahu. Namun ternyata, efek dari seks bukan cuma dua itu.
 
Ada lagi efek-efek yang lain yang mungkin bisa membuat Anda terkejut ataupun heran karena tidak mengerti penyebabnya, berikut di antaranya:
 
 
INGIN LANGSUNG TIDUR
 
Tak peduli seberapa besar keinginan Anda untuk bercengkerama dengan pasangan setelah sesi bercinta yang penuh semangat, mata Anda tetap tak mau kompromi.
 
Salah satu penjelasan mengapa bisa demikian datang dari penelitian di Belanda yang memelajari aktivitas otak pria sebelum, selama dan setelah orgasme.
 
Selama orgasme, ada pergeseran yang luar biasa dalam aliran darah ke seluruh otak. Sekitar 70 persen otak sisi kiri, yang berperan dalam pengambilan keputusan, dalam kondisi tanpa aliran darah ketika Anda mencapai klimaks.
 
“Dengan aliran darah yang sangat kurang, Anda tidak dapat mengaktifkan sebagian besar neuron dan ini dapat membuat Anda merasa mengantuk,” kata Irwin Goldstein, M.D., direktur terapi seksual di The Institute for Sexual Medicine di San Diego.
 
 
PENIS ANDA SAKIT
 
Selama rasa sakitnya hanya sejenak, nyeri yang berlangsung hanya beberapa detik atau menit, maka mungkin itu hal yang normal.
 
“Ketika ejakulasj, otot berkontraksi dan ini dapat menyebabkan rasa sakit,” kata Dr Schiff. Anda melepaskan sperma dengan kecepatan sekitar 40 Km/jam.
 
Jika rasa sakit berlangsung lama, misalnya beberapa jam atau beberapa hari, mungkin Anda memiliki infeksi testis, epididimis, prostat, atau uretra, atau penyakit menular seksual. Kunjungi dokter agar dia dapat memeriksa Anda.
 
 
SULIT BUANG AIR KECIL
 
Berkemih segera setelah ejakulasi dapat membuat penis Anda seperti pipa yang tersumbat.
 
“Agar sperma dapat maju saat ejakulasi, otot sfingter internal akan menutup leher kandung kemih,” kata Dr Schiff. “Karena jika tidak, cairan akan kembali masuk melalui kandung kemih.”
 
Butuh waktu beberapa saat bagi otot Anda untuk bersantai setelah berhubungan seks. “Jika Anda memaksa buang air kecill, mungkin sedikit menyakitkan tapi itu tidak berbahaya,” tambahnya.
 
“Tapi lebih baik menunggu sampai otot Anda benar-benar santai.”
 
 
ANDA TIDAK BISA SEGERA EREKSI LAGI
 
Selamat datang di periode refraktori periode, saat di mana setelah berhubungan seks, secara fisiologis seorang pria tidak mungkin untuk klimaks lagi.
 
“Setelah orgasme, saraf harus menumbuhkan lagi kemampuan mereka untuk merasakan rangsangan di daerah itu,” kata Dr Schiff.
 
Kondisi ini juga mungkin karena redistribusi aliran darah ke otak yang perlu waktu untuk kembali normal.
 
Lamanya waktu refraktori tergantung pada usia Anda. Pada awal 20-an, sekitar lima menit dan terus bertambah lama sejalan dengan bertambahnya usia.
 
 
TESTIKEL ANDA MENYUSUT
 
“Ketika Anda ejakulasi, kontraksi otot kremaster akan menyebabkan testikel menjadi lebih lekat ke tubuh, sehingga memberikan persepsi seolah-olah ukuran mereka jadi lebih kecil,” kata Dr Schiff.
 
 
JARI KAKI KEJANG
 
“Anda dapat mengidentifikasi seseorang yang berpura-pura orgasme hanya dengan menonton gerakan kaki,” kata Dr Goldstein.
 
Saat berhubungan seks, ada banyak keterlibatan saraf di sumsum tulang belakang, yang disebut S2, S3, dan S4. Fungsi saraf-saraf ini adalah membantu meremas otot-otot panggul untuk membantu Anda ejakulasi.
 
Orgasme yang kuat akan menyebabkan stimulasi simpatis di dekat saraf S1. Inilah yang kemudian menyebabkan sensasi di jari kaki, terutama jari kelingking.(hlc/van)