HUT Pramuka Ke-56 di Meranti

Cikal Bakal Gerakan Pramuka Telah Ada di Bumi Pertiwi Sejak Penjajahan Belanda

Cikal Bakal Gerakan Pramuka Telah Ada di Bumi Pertiwi Sejak Penjajahan Belanda
Selatpanjang (RIAUMANDIRI.co) - Wakil Bupati Kepulauan Meranti H. Said Hasyim memimpin Upacara Hari Pramuka Ke-56 Tahun 2017, Jumat (18/8). Sempena hari Kepanduan tersebut Wakil Bupati mengajak seluruh anggota Pramuka dan masyarakat untuk semakin mempererat persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan cita-cita bangsa menjadikan masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera.
 
Dalam pidato Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia Dr. Adhiyaksa Dault yang dibacakan Wakil Bupati H. Said Hasyim, mengucapkan selamat HUT Pramuka Ke-56 Tahun 2017. 
 
Gerakan pramuka yang tersebar dari sabang sampai merauke dan dari miangas sampai Pulau Rote, dari pelosok desa terpencil sampai ke kota dan perwakilan luar negeri di kedutaan besar dan konsulat jenderal merupakan garda terdepan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
 
"Pendidikan kepramukaan yang mendasarkan pada satya dan darma pramuka harus benar-benar tertanam dalam hati setiap insan pramuka sebagai pedoman bersikap dan berprilaku," terang Wabup membacakan amanah Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia
 
Dilanjutkannya, gerakan kepanduan sebagai cikal bakal gerakan pramuka telah ada di bumi pertiwi sejak masa penjajahan belanda, tepatnya pada tahun 1912, dan perlu dipahami bahwa filosofi dan nilai-nilai kepramukaan digali dari bangsa dan kebudayaan Indonesia, yang bersamaan waktunya dengan berkembangnya gerakan kepanduan dunia yang dirintis oleh Sir Baden Powell di Inggris. 
 
Setelah para pandu Indonesia yang merintis sumpah pemuda tahun 1928 dan mendorong proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945, yang kemudian berkembang menjadi banyak organisasi kepanduan. 
 
Presiden Soekarno melihat potensi dan militansi kepanduan yang perlu dipupuk menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan semangat persatuan dan kesatuan, Bung Karno menyatukan organisasi-organisasi kepanduan itu menjadi gerakan pramuka dengan diterbitkannya Keputusan Presiden no. 238 tahun 1961. 
 
Gerakan pramuka merupakan penyatuan dari 60 organisasi kepanduan untuk dapat menjadi perekat bangsa. Gerakan pramuka harus berfungsi untuk membina dan memantapkan karakter kaum muda Indonesia. Pesan Bung Karno ketika itu.
 
Dengan mengusung tema hari pramuka ke-56 tahun 2017 yaitu "Bekerja Untuk KaumMuda, Mewariskan Yang Terbaik Bagi Bangsa”, mengindikasikan bahwa gerakan pramuka tetap konsisten dan fokus dalam mendidik kaum muda berkarakter melalui berbagai kegiatan yang lebih melibatkan kaum muda untuk mewariskan yang terbaik bagi bangsa, utamanya menyiapkan generasi mileneal untuk menjadi pemimpin terbaik bagi bangsanya. 
 
Setahun lalu, Bapak Presiden RI selaku Ketua Mabinas gerakan pramuka mengingatkan kita untuk dapat memanfaatkan dengan baik media sosial. Dan pramuka telah merespons dengan cepat. Saat ini, gerakan pramuka memiliki tagline yaitu “Setiap Pramuka adalah Kantor Berita”, yang artinya bahwa anggota pramuka harus lebih aktif, produktif, dan Kreatif dalam menyuarakan atau mengabarkan keadaan di sekitarnya. 
 
Menolak berita palsu atau hoax. Pramuka tidak sekedar hanya menjadi konsumen informasi, tapi juga menjadi produsen informasi. Selain memberitakan informasi di media sosial, pramuka juga merespons dan menolongnya di tempat. Inilah spirit baru gerakan pramuka di era digital. Keberadaan gerakan pramuka baik di media Sosial maupun di dunia nyata harus lebihterasa kehadirannya. Bukan sekedar untuk dirinya, tapi juga untuk masyarakat yang lebih luas.
 
"Saya selaku ketua Kwarda gerakan pramuka Meranti H. Sad Hasyim tetap mengharapkan dukungan dari berbagai pihak. kepada Pemerintah, kami berharap agar gerakan pramuka selalu diberi ruang dan dukungan untuk dapat terus merealiasikan visi-misinya, khususnya terhadap pelaksanaan pembentukan karakter kaum mudaIndonesia di seluruh tanah air. Sebab, kita sangat yakin bahwa pramuka inilah garda terdepan bangsa, garda terdepan pancasila, yang merupakan aset penting bagi keutuhan NKRI," tegas Said Hasyim. 
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 19 Agustus 2017
 
Reporter: Azwin Naem
Editor: Nandra F Piliang