GBST RSUD Arifin Achmad Diresmikan, Inikah Kado HUT Riau?

GBST RSUD Arifin Achmad Diresmikan, Inikah Kado HUT Riau?
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman meresmikan penggunaan Gedung Bedah Sentral Terpadu (GBST) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Rabu, (9/8/2017). Ini digadang-gadangkan menjadi salah satu kado termanis bagi masyarakat di Bumi Lancang Kuning pada HUT Riau ke 60.
 
Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pada rangkaian acara HUT Riau di halaman kantor gubernur, Jl Sudirman, Pekanbaru.
 
Pembangunan gedung ini terealisasi berkat sharing anggaran antara pemerintah pusat dan Provinsi Riau. Sehingga menjadi Gedung Bedah Sentral Terpadu Terbesar dan Terlengkap di Sumatera.
 
"Inilah salah satu bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Riau dalam memberikan pelayanan terbaik dalam bidang kesehatan kepada masyarakat. Saya berharap pihak RSUD bisa memberikan pelayanan yang terbaik dan prima kepada masyarakat," ujar Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
 
Dengan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai ini, lanjut gubernur diharapkan dapat mempermudah warga Riau dalam mendapat pengobatan dan perawatan berbagai kondisi penyakit, sehingga tidak perlu lagi warga keluar daerah atau keluar negeri untuk berobat karena bisa ditangani di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau.
 
Sementara itu, Direktur RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi MARS, menjelaskan, Gedung bedah Sentral Terpadu ini merupakan bangunan dengan lima lantai.
 
Pada basement diperuntukkan sebagai  ruang Central Sterile Supply Departmen (CSSD) atau instalasi untuk mensterilkan peralatan yang diperlukan untuk pelayanan.
 
Pada lantai dasar (ground) diperuntukkan sebagai ruang administrasi dan kamar operasi minor serta unit layanan infertility (masalah kesuburan). Kemudian lantai satu gedung difungsikan untuk perawatan intensif yakni Intensive care unit (ICU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU). 
 
Sedang lantai dua dan tiga untuk ruang operasi bagian bedah yang terdiri dari Bedah Umum, Bedah Anak, Bedah Orthopaedi, Bedah Saraf, Bedah Digestif, Bedah Urologi, Bedah Digestif, Bedah Onkologi (tumor), Bedah Jantung dan pembuluh darah, Bedah Plastik dan Bedah Kepala Leher.
 
Dalam melaksanakan pelayanan operasinya berbagai sub divisi bedah tersebut menempati kamar operasi yang dibagi sesuai kebutuhan instrumen pendukung di masing masing kamar sesuai keahlian dan  kompetensi dokternya.
 
Kamar operasi GBST memiliki kelebihan menggunakan teknologi terbaru/modern seperti pada kamar operasi enam yang dilengkapi dengan circular pendant yang akan memberikan fleksibilitas dalam mobilitas tenaga medis saat memberikan tindakan penanganan pasien.
 
Dengan alat ini, semua peralatan seperti monitor, ventilator, outlet gas medis dan listrik dapat diputar sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi kabel-kabel yang akan menghambat mobilitas tenaga medis
 
Peralatan ini merupakan yang pertama di Sumatera dengan kelebihan dapat menyesuaikan segala arah bagaimanapun posisi pasien yang akan dioperasi. Selain itu, peralatan ini dapat mendukung para peserta didik baik pendidikan dokter umum dan spesialis.
 
Selain itu, masing masing ruang Operatien Kamaar (OK) atau kamar operasi dilengkapi dengan wall panel. Yakni kamar operasi yang antibakterial dengan design apik serta dilengkapi lemari yang tertanam  sehingga tidak mengurangi volume kamar operasi.  "Ini dibuat untuk memenuhi standar kamar operasi International," ujar Nuzelly.
 
Setiap kamar operasi dilengkapi dengan Hepa Filter dengan laminar flow serta beberapa kamar operasi dilengkapi dengan dinding Pb (timbal) sehingga tindakan operasi yang memerlukan sinar X (yang beradiasi) akan tertahan tidak sampai keluar. Begitu pun dengan petugas kamar operasi dilengkapi baju Apron anti radiasi.
 
Selain kecanggihan dan kegunaannya, GBST RSUD Arifin Achmad juga telah dapat memberikan pelayanan operasi yang masih jarang, bahkan belum dapat dilakukan pada rumah sakit lainnya di Pekanbaru. 
 
Seperti operasi pembentukan dan penyambungan oesophagus (kerongkongan) pada bayi oleh bedah anak, operasi tulang punggung dengan endoskopi, dan berbagai tindakan bedah khusus lainnya, misalnya operasi Bedah Jantung Terbuka, Bedah pembuluh darah/vaskuler, laparoscopi pencernaan, operasi batu saluran kemih dan ginjal dengan alat khusus, operasi rekonstruksi bedah plastik dan operasi operasi lainnya yang dengan tingkat kesulitan tinggi. Serta operasi operasi khusus seperti multiple trauma, tumor anak dan dewasa serta kondisi kasus lainnya yang membutuhkan tim dokter dan pendukungnya.
 
Selengkapnya Baca di Koran Haluan Riau edisi 10 Agustus 2017
 
Reporter: Nurmadi
Editor: Nandra F Piliang