Si jago merah mengamuk di inhu -Bayi Islamiyah Tinggal Menghitung Hari

Satu Keluarga Hangus Terbakar

Satu Keluarga Hangus Terbakar

RENGAT (HR)-Nasib tragis dialami satu keluarga warga Dusun Teluk Pinang Jaya, Desa Kuala Cenaku, Kecamatan Kuala Cenaku, Indragiri Hulu. Seluruh anggota keluarga malang itu hangus terbakar dalam kebakaran yang menimpa rumah mereka, Kamis (26/2) sekira pukul 03.00 WIB dini hari.

Ada empat orang anggota keluarga yang tewas dalam kejadian memilukan itu. Mereka adalah Yandri (33) beserta istrinya Islamiyah (30) serta dua anak mereka, Aldi (10) dan Andri (5), juga ikut terpanggang dalam musibah tersebut.

Tubuh mereka ditemukan sudah hangus terbakar bersama reruntuhan rumah yang habis dilalap si jago merah. Yang lebih memilukan hati, ternyata Islamiyah sedang mengandung anak ketiga mereka. Ketika itu musibah itu terjadi, kelahiran sang bayi tinggal menunggu hari.

Kebakaran yang menimpa rumah keluarga itu, pertama sekali diketahui Supri, nelayan setempat yang ketika itu sedang mencari ikan di Sungai Cenaku. “Jarak sungai dengan rumahnya sekitar 600 meter. Ketika itu kami melihat api berkobar dari rumah Yandri. Asap tebal juga tampak mengepul. Tapi ketika kami datang, rumah itu sudah ambruk," ungkapnya.

Setelah api padam, jasad Yandri dan istrinya ditemukan tertimpa dinding rumah yang roboh, di tepatnya di depan pintu masuk rumah. Sementara kedua anak mereka ditemukan masih berada di dalam kamar tidur.

Sejauh ini, belum bisa dipastikan apa penyebab Yandri dan seluruh anggota keluarganya terkurung dalam kobaran api. Hingga Kamis kemarin, seluruh korban masih disemayamkan di rumah Nurhayati, kakak Islamiyah yang lokasinya tidak begitu jauh dari rumah sang adik. Rencananya, Yandri dan keluarga dikebumikan di pemakaman umum Dusun Mekar Jaya. Semuanya ditempatkan dalam satu liang.

Kaget dan Sedih
Rasa kaget sekaligus sedih, tak bisa ditepis Ishak (63), yang juga ayah Islamiyah. Ishak adalah warga Rumbai Jaya, Indragiri Hilir. Ia mengaku langsung terkejut, saat mendapat kabar memilukan itu dari keluarganya.

Dikatakan Ishak, terakhir ia jumpa dengan anak dan keluarganya sekitar sebulan lalu. Saat itu, Islamiyah bersama suami dan anak-anak, datang mengunjungi Ishak di Rumbai Jaya. Ketika itu, ujarnya, ia hanya melihat ada perubahan pada diri Yandri. Biasanya, setiap kali dipanggil, pria itu selalu cepat responnya. Namun ketika itu, sang menantu hanya tersenyum ketika ditegur.

Ditambahkannya, pada Minggu (22/2) lalu, ia sempat menelepon Islamiyah untuk menanyakan kabarnya. Ketika itu, Islamiyah mengabarkan bahwa ia telah menanam padi untuk masa panen selanjutnya. “Itulah komunikasi terakhir saya dengan anak saya," ungkapnya.

Di mata Ishak, Islamiyah adalah anak penurut. Ia juga sering bertanya tentang bagaimana cara memandikan mayat. Karena di dusun tempat ia menetap, Islamiyah dipercaya sebagai salah satu petugas pemandian jenazah perempuan.

Sementara itu, Yeni, guru Aldi, menilai Aldi adalah anak yang pintar meskipun sederhana. Selama di sekolah, ia selalu masuk dalam 10 besar. Sedangkan Nurhayati mengaku merasa sangat kehilangan, karena selama ini ia sangat dekat dengan Aldi. “Sekarang Aldi sudah tidak ada lagi, saya sangat kehilangan," ungkapnya.

Lampu Teplok
Sementara itu Kapolres Inhu AKBP Ari Wibowo yang langsung meninjau Tempat kejadian Perkara (TKP), mengungkapkan dugaan sementara kebakaran tersebut terjadi karena lampu teplok yang digunakan keluarga itu.

“Di rumah mereka tidak ada listrik PLN. Mereka menggunakan genset, namun hanya sampai pukul 22.00 setiap malamnya, setelah itu hingga pagi mereka memakai lampu teplok, makanya dugaan sementara apai berasal dari lampu tersebut," jelasnya.

Dikatakan Kapolres, untuk memastikan penyebab kebakaran ini, Polres Inhu sudah meminta Laboratorium Ferensik (Labfor) Medan untuk memeriksanya. Sedangkan jenazah para korban, sudah diserahkan kepada pihak keluarga karena keluarga tidak mengizinkan pihaknya melakukan visum dan otopsi.
“Kami sudah mengenali mereka, makanya kami menolak untuk dilakukan otopsi, agar jenazah juga dapat segera dikuburkan, ungkap Ishak.eka

Dua Rumah Ludes
Pada Rabu (26/2) malam sekira pukul 23.30 WIB, kebakaran juga terjadi di Kecamatan Lirik, Indragiri Hulu (Inhu). Kebakaran yang menghanguskan dua unit rumah dan dua unit mobil tersebut diduga akibat hubungan arus pendek. Menurut Ari Wibowo, arus pendek itu terjadi listrik di rumah itu kelebihan beban.

Ditambahkan Kabag Humas Polres Inhu, Iptu Yarmen, kebakaran bermula saat pemilik rumah, Hasril (59) dan anggota keluarga lainnya sedang tidur. Kemudian Hasril terbangun saat mencium adanya bau kabel terbakar.

"Saat itu ia langsung keluar dari kamar dan mendapati asbes rumah sudah terbakar," ucap Yarmen. Hasril kemudian membangunkan anggota keluarganya yang lain dan segera berlari keluar.

Saat itu api sudah tidak dapat dikendalikan dan menghanguskan seluruh isi rumah, termasuk dua unit mobil merk Hartop dan Toyota Avanza. Tidak hanya itu, api pun merambat ke rumah yang terdapat di sebelah rumah Hasril, yang kemudian diketahui pemiliknya bernama Kasio (85).

Tak lama kemudian, api pun menghanguskan rumah milik Kasio tersebut. Dalam kejadian ini terdapat tujuh unit mobil pemadam yang diturunkan. Tidak ada kerugian dalam kejadian ini, namun kerugian uang diderita korban mencapai Rp 800 juta. "Saat ini kasus itu masih dalam proses penyelidikan," ucap Yarmen. ***

Musibah memang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadinya. Islamiyah (30) tinggal hanya menghitung hari untuk melahirkan anak ketiganya, namun apa hendak dikata, Allah berkata lain, tiba-tiba saja Kamis (26/2) sekira pukul 03.00 WIB dini hari, rumah yang dihuninya di Akibat kebakaran tersebut, Islamiyah beserta anak yang dikandungnya hangus terbakar. Tidak hanya dia, suami Islamiyah, Yandri (33) beserta dua anak mereka, Aldi (10) dan Andri (5) tahun juga ikut terpanggang dalam musibah tersebut.