Warga Kejang-Kejang Usai Konsumsi Obat dari Puskesmas Selatpanjang

Warga Kejang-Kejang Usai Konsumsi Obat dari Puskesmas Selatpanjang
SELATPANJANG (RIAUMANDIRI.co) - Pepi Rahmadani (22) warga Jalan Karet, Kelurahan Alahair Timur, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, kejang-kejang diduga usai konsumsi obat dari UPT Puskesmas Selatpanjang, Kecamatan Tebingtinggi.
 
Cerita Pepi, Sabtu (5/8/2017) lalu sekitar pukul 09.00 WIB, dia hendak mengobati penyakit yang diderita ke Puskesmas Selatpanjang. Usai mengikuti antrian, Pepi langsung dipanggil masuk ke ruangan untuk menyampaikan keluhan penyakit yang dideritanya yakni batuk. 
 
Namun, anehnya dokter yang melayani seperti kurang respon malah melontarkan beberapa pertanyaan kepada suami pasien. "Dokternya kurang respon dan cara pelayanannya pun kurang menyenangkan, mentang-mentanglah kita berobat tak bayar. Saya yang berobat malah suami kita yang ditanya," kata Pepi yang mengaku saat itu dirinya ditangani Dokter Deni.
 
Dijelaskan wanita beranak dua itu lagi, dirinya sempat sedikit mengingatkan kepada dokter yang memberikan obat tersebut karena sebagai ibu menyusui tidak bisa sembarangan mengkonsumsi obat.
 
"Melihat tingkahnya yang kurang menyenangkan, saya sempat menyampaikan bahwa saat ini anak saya lagi mengisap susu badan. Tapi dia malah bilang tidak apa-apa," jelas Pepi.
 
Setelah tiba di rumah, Pepi yang diduga merupakan korban malpraktek itu pun mengkonsumsi obat yang didapatkan dari Puskesmas tersebut.
 
"Setelah tiba di rumah saya makan obat sesuai dengan petunjuk dari dokter puskesmas itu. Belum sampai satu jam badan saya malah merasa panas, jantung bedegup dan menggigil," ungkapnya.
 
Selang beberapa jam, melihat bayinya menangis Pepi juga sempat memberikan ASI kepada bayinya yang berusia satu tahun itu. "Usai minum ASI yang saya kasi malah anak saya pula yang menjadi demam dan batuk-batuk," jelasnya lagi.
 
Melihat kondisi isteri dan anaknya setelah berobat malah semakin parah, karena sudah malam dan Puskesmas telah tutup, Sugi yang merupakan suami korban mendatangi kediaman Kepala UPT Puskesmas Selatpanjang, Joko Santoso pada Sabtu (5/8/2017) sekitar pukul 21.30 WIB untuk menyampaikan keluhan terkait obat yang bermasalah tersebut.
 
"Kedatangan saya baik-baik untuk menyampaikan keluhan terkait obat ini, tapi pak Joko bilang obat yang diberikan oleh pihak puskesmas itu sudah benar," ungkap Sugi.
 
Selanjutnya, karena merasa tidak senang, Sugi mendatangi Puskesmas, Senin (7/8/2017) siang sekitar pukul 11.00 WIB, untuk menemui dokter yang menangani isterinya menyampaikan permasalahan itu.
 
Tiba di Puskesmas, Sugi malah tidak dibolehkan untuk menemui dokter yang menangani isterinya itu. Kepala Puskesmas masih menyampaikan hal sama, bahwa obat yang diberikan oleh dokter yang menangani isteri Sugi tersebut sudah benar.
 
"Kedatangan saya kembali mau menanyakan langsung sama dokter yang menangani isteri saya. Namun responnya kurang menyenangkan. Padahal saya datang baik-baik," sesal Sugi.
 
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Selatpanjang, Joko Santoso saat dikonfirmasi wartawan terkait permasalahan ini, enggan memberikan tanggapan.
 
"Kalau sekarang saya belum bisa ngasi statemen, namun jika rekan-rekan media mau konfirmsi terkait hal ini besok pagi aja datang ke kantor pukul 7.30 WIB. Karena ini urusan kantor," ujar singkat Kepala UPT Puskesmas Selatpanjang itu saat berada di kediamannya Jalan Rintis, Alahair Timur, Kecamatan Tebingtinggi.
 
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Dr Irwan Suhandi melalui sektarisnya Dr Ria, mengatakan kepada riaumandiri.co. "Saya belum bisa jawab lagi, karena ini kebijakan pak kades, dan belum laporkan ke Pak Kepala, informasi ini baru saya dapatkan," ungkapnya.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 09 Agustus 2017
 
Reporter: Azwin Naem
Editor: Nandra F Piliang