Aktifitas Penambangan Emas Ilegal Resahkan Masyarakat Kuansing

Aktifitas Penambangan Emas Ilegal Resahkan Masyarakat Kuansing
TELUK KUATAN (RIAUMANDIRI.co) - Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, mengharapakan agar aktifitas penambangan emas di aliran sungai kuantan segera dihentikan.
 
Salah seorang masyarakat Kuansing, Agus (48) mengharapkan agar Pemerintah Daerah dan pihak aparat berwajib sesegera mungkin bisa memghentikan aktifitas penambangan mas ilegal ini di seluruh aliran sungai kuantan, sebab sungai kuantan merupakan tempat hajat hidup masyarakat, bukan untuk kelompok ataupun perorangan.
 
"Saya sangat berharap kepada pemkab dan pihak polisi agar bisa menghentikan penambang emas ilegal di seluruh bantaran sungai kuantan, karna sungai ini tempat hidup orang banyak," ucapnya kepada riaumandiri.co, Jumat (28/7). 
 
Hal yang sama juga dikatakan seorang ASN di Pemkab Kuansing yang tidak mau disebutkan namanya. Mendurut dia, pemerintah dan aparat berwajib harus bersama - sama menuntaskan aktifitas penambang emas di semua aliran sungai kuantan, sebab sungai kuantan ini bisa menaikan ekonomi masyarakat biasa, misalnya saja masyarakat bisa lagi mencari ikan untuk dijual ataupun untuk kebutuhan sehari- hari.
 
"Lihat saja sekarang ini, air sungai sangat keruh, membuat masyarakat tidak bisa mencari atau menangkap ikan lagi, karna ikan di sungai kuantan sudah tidak banyak lagi." ujarnya.
 
"Bahkam bukan untuk itu saja, dulu sungai bisa untuk mandi masyarakat, sekarang tidak bisa lagi, sehingga masyarakat yang susah pun harus membuat sumur, sedangkan untuk membuat sumur saja saat ini biayanya lumayan mahal, kan kasian masyarakat berpenghasilan kecil." tegasnya.
 
Menurutnya, memang menuntaskan aktifitas ini cukup sulit. Namun kalau Pemerintah memberikan izin dan menentukan tempat atau lahan yang diperbolehkan untuk ditambang, tentunya akan bisa menjadikan PAD Kabupaten Kuansing. 
 
"Lahan untuk bisa di tambang kan banyak, asalkan jangan di aliran sungai saja. Karena sungai itu sangat penting untuk kelangsung anak cucu kita," tutupnya.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 29 Juli 2017
 
Reporter: Suandri
Editor: Nandra F Piliang