Pasca Temuan Makanan Beracun di Kim Teng, DPRD Minta Pemko Tingkatkan Pengawasan

Pasca Temuan Makanan Beracun di Kim Teng, DPRD Minta Pemko Tingkatkan Pengawasan
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Pasca ditemukannya sejumlah makanan mengandung racun, Kedai Kopi Kim Teng akhirnya ditutup. Dengan kebijakan ini, banyak kalangan menduga- duga jika kejadian ini merupakan kelalaian dari pihak terkait yang kurang dari segi pengawasan.
 
Seperti kalangan DPRD Kota Pekanbaru menilai, hal ini terejadi karena persoalan pengawasan dari pihak terkait di pemerintah selama ini yang belum maksimal. Kasus ini perlu menjadi perehatian serius kedepanya terhadap pengusaha khusus penyedia makanan dan minuman.
 
"Ini baru satu kasus Kim Teng, dan ini perlu menjadi pelajaran bagi tempat penyedia makanan dan minuman, seperti kafe lainnya di kota Pekanbaru. Jadi dengan kejadian ini kita minta pemerintah melalui Dinas terkait, perlu lebih intensif dalam hal pengawasan," kata Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, T Azwendi Fajri pada wartawan, Selasa (25/7). 
 
Pantauan di lapangan, tempat makan yang terletak di Jalan Senapelan, Kelurahan Kampung Bandar, kemcatan Senapelan ini, tidak ada lagi aktivitas jual beli seperti biasanya. Hanya saja terlihat sejumlah karyawan yang membersihkan tempat itu di dalam ruangan, kedai Kopi Kim Teng tersebut tutup sejak pagi kemarin.
 
T Azwendi Fajri menambahkan, jika memang terbukti makanan di kedai kopi tersebut memang bermasalah atau positif mengandung racun, maka disarankan agar ditutup.
 
"Kita sarankan agar tempat itu ditutup saja, agar jelas sejauh mana tindakan yang dilakukan oleh instansi pemerintah terkait. Jadi ini bisa menjadi pelajaran bagi tempat penyedia jasa makanan atau minuman lainnya," imbuh Azwendi Fajri.
 
Seperti diketahui, temuan ini setelah Unit Ekonomi Sat Reskrim Polresta Pekanbaru bersama dengan Dinas Kesehatan Pekanbaru, BPOM, dan sejumlah jajaran lainnya melakukan razia. Razia ini dilakukan atas dasar laporan dari konsumen termasuk pejabat tinggi dari Pemko Pekanbaru, yang mengalami keracunan setelah memakan produk dari Kim Teng. 
 
Setelah dilakukan uji sampel oleh BPOM, diperoleh hasil pengujian positif keracunan Staphyoloccus. Kemungkinan sumber pencemaran dari hidung, kulit dan luka orang dan hewan dan kambing, sapi kontaminasi setelah pengolahan.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 26 Juli 2017
 
Reporter: Joni Hasben
Editor: Nandra F Piliang