BPJS Kesehatan Tetapkan Bulan Deteksi Dini Kanker Serviks

BPJS Kesehatan Tetapkan Bulan Deteksi Dini Kanker Serviks
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Dalam rangka dukungan BPJS Kesehatan terhadap Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang terfokus pada upaya promotif preventif, terutama terhadap peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) serta memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49, BPJS Kesehatan akan menyelenggarakan Bulan Deteksi Dini Kanker Serviks bagi peserta JKN-KIS di seluruh Indonesia mulai tanggal 13 Juli s/d 31 Juli 2017.
 
Berdasarkan data peserta BPJS Kesehatan secara nasional tahun 2016, jumlah kasus kanker serviks di tingkat pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) mencapai 12.820 kasus dengan total biaya sekitar Rp56,5 miliar, sementara di tingkat Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL), tercatat ada 6.938 kasus dengan total biaya sekitar Rp87,1 miliar.
 
BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru sendiri melaksanakan seremoni pencanangan Bulan Deteksi Dini Kanker Serviks di Puskesmas Tambusai Kabupaten Rokan Hulu dan dilanjutkan dengan pemeriksaan IVA serentak di 6 (enam) klinik di Kota Pekanbaru yaitu Klinik Cendana Husada, Klinik Harapan Raya, Klinik Salsa, Klinik Pekanbaru Sehat dan Klinik dr. Misbah-RMC. 
 
Selanjutnya selama bulan Juli 2017, pemeriksaan IVA dilaksanakan di seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang sudah tersertifikasi kompetensi IVA. Sementara untuk pemeriksaan Papsmear dilaksanakan di Laboratorium Prodia, Laboratorium Pramita dan Laboratorium Thamrin.
 
Pelaksanaan kegiatan deteksi dini melalui IVA/Papsmear ini adalah merupakan salah satu upaya unggulan  untuk menekan prevalensi kanker serviks pada peserta JKN-KIS. 
 
Untuk mewujudkan hal tersebut, BPJS Kesehatan menyediakan jaminan layanan deteksi dini kanker serviks kepada seluruh perempuan usia produktif yang telah menjadi peserta JKN-KIS baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk pemeriksaan IVA Test dan Laboratorium yang bekerjasama untuk pemeriksaan Papsmear.
 
“Layanan pemeriksaan IVA/Papsmear ini dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan, sehingga peserta JKN-KIS tidak perlu khawatir dengan biayanya. Jika setelah diperiksa dan peserta memerlukan penanganan lebih lanjut, maka akan dirujuk sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku," kata Eddy Martadinata, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekanbaru, Kamis (13/07).
 
"Sebagai informasi, kanker serviks tidak menimbulkan gejala dan sulit terdeteksi pada stadium awal, oleh karena itu sebaiknya lakukan skrining kesehatan melalui layanan kesehatan deteksi dini yang disediakan BPJS Kesehatan,” tambahnya.
 
Kanker serviks umumnya baru terdeteksi ketika sudah stadium lanjut, di mana proses pengobatan yang harus dilakukan menjadi lebih sulit dan biaya pengobatannya pun menjadi lebih mahal. Namun dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, kanker serviks sebetulnya paling mudah dicegah dan dideteksi. 
 
Caranya dengan melakukan deteksi dini dan pemberian vaksinasi. Oleh karena itu, dihimbau kepada seluruh peserta JKN-KIS untuk melakukan deteksi dini di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau sarana penunjang lain yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. 
 
Pemeriksaan IVA/Papsmear merupakan metode pemeriksaan sederhana yang memiliki tingkat akurasi tinggi, aman serta nyaman bagi pasien.  Sampai dengan tahun Mei 2017 deteksi dini yang dilakukan BPJS Kesehatan dengan metode IVA telah berhasil menjangkau 101.097 peserta, sementara Papsmear berhasil menjangkau 93.263 peserta.
 
Berdasarkan data per 7 Juli 2017, terdapat 1.723.440 jiwa penduduk se-wilayah kerja Kantor Cabang Pekanbaru yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. 
 
Selain itu, terdapat total 271 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bermitra dengan BPJS Kesehatan, yang terdiri atas 85 Puskesmas, 36 Dokter Praktik Perorangan,15 Dokter Praktik Gigi Perorangan, dan 135 Klinik Pratama. Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 83 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri atas 40 Rumah Sakit (termasuk di dalamnya 4 Klinik Utama), 26 Apotek, serta 17 Optik.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 14 Juli 2017
 
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Nandra F Piliang