Mendulang Emas di Sungai Singingi Masih Menjanjikan

Mendulang Emas di Sungai Singingi Masih Menjanjikan
TELUK KUANTAN (RIAUMANDIRI.co) - Masyarakat di Kelurahan Muara Lembu, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi, memiliki tradisi turun-temurun. Tradisi ini dengan turun ke Sungai Singingi, bukan sekadar untuk mandi, melainkan untuk mendulang emas.
 
Sebagian warga Muara Lembu yang berjarak 30 menit perjalanan dari Kota Teluk Kuantan, mulai dari anak-anak hingga orang tua, mencari emas di sungai tersebut secara tradisional dengan cara mendulang. 
 
Alat dulangnya terbuat dari kayu berbentuk bulat yang digunakan untuk memisah butiran emas dari pasir. Selain itu, ada sekop untuk mengeruk pasir serta batok kelapa yang dipotong untuk menyimpan emas dari hasil mendulang.
 
Saban hari, rata-rata mereka mendapatkan dua hingga tiga bunci emas. Bunci merupakan satuan berat untuk butir-butiran kecil yang didapat dari mendulang. Per bunci harganya Rp 50 ribu.
 
Meskipun kecil, hasil itu cukup untuk kebutuhan sehari-hari para warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Mereka mendulang secara tradisional agar sungai tersebut tetap terjaga dan bisa menghidupi keluarganya secara turun-temurun.
 
Fatma (47) warga muara lembu, seorang pendulang emas ditemui di lokasi, mengatakan, dirinya melakoni profesi tersebut sudah puluhan tahun, hal itu dilakukan untuk membantu perekonomian keluarga.
 
"Pekerjaan mendulang ini memang sudah menjadi profesi turunan dari orang tua kami, lihat saja banyak ibu- ibu sebaya saya ini mendulang emas di sini, karena hasilnya lumayan buat bantu biaya rumah tangga," terangnya kepada riaumandiri.co, Kamis (6/7).
 
Lain halnya Suharto (45) dan Sutrismi (44) sepasang suami istri warga Desa Sungai Bawang Kecamatan Singingi ini, baru 1 bulan terakhir ini beralih profesi sebagai pendulang emas, dikarenakan penghasilan sebelumnya sebagai pekerja kebersihan sekolah tak mencukupi, maka ia beralih profesi mendulang emas.
 
"Alhamdulillah, dari mendulang rata- rata sehari kami berdua bisa dapat hasil Rp150 ribu, lumayan dibandingkan pekerjaan sebelumnya sebagai pegawai kebersihan sekolah, walaupun tiap hari itu dari pagi hingga sore kami bekerja dibawah terik matahari dan berendam dalam sungai, tapi hasilnya sebanding,"pungkasnya sumringah.
 
Reporter: Hendra Wandi
Editor: Nandra F Piliang