Telan Anggaran Rp 65 Milyar, Pembangunan Jembatan Pelindo I Tanpa Papan Proyek

Telan Anggaran Rp 65 Milyar, Pembangunan Jembatan Pelindo I Tanpa Papan Proyek
Dumai (RIAUMANDIRI.co) - Sempat terhenti sejak 2009 akibat penolakan warga, akhirnya proyek jembatan PT Pelindo yang dibangun di atas sungai Dumai Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, kembali dikerjakan pada tahun ini.
 
Pada tahun 2016 lalu Pelindo kembali menggelontorkan dana sebesar Rp 65 milyar untuk melanjutkan proyek tersebut. Lelang dilakukan di kantor Pusat Pelindo I Medan, Sumatera Utara.
 
Secara teknis, jembatan tersebut akan dibangun sepanjang 298 meter di atas sungai Dumai dengan ketinggian 8,1 meter dari atas permukaan air pasang dengan lebar 20 meter. 
 
Jembatan akan diperuntukkan bagi kendaraan berat seperti peti kemas dan kendaraan pengangkut CPO menuju kawasan industri PT. Pelindo I Cabang Dumai.
 
Namun warga menyayangkan, pembangunan jembatan yang menghabiskan uang negara puluhan milyar itu tanpa disertai papan proyek. Warga setempat mempertanyakan ketiadaan papan proyek di lokasi pembangunan. 
 
"Seharusnya papan proyek terpasang, tapi justru tidak ada. Makanya sebagai warga setempat, kami tidak bisa ikut memantau, berapa jumlah anggaran yang digunakan dan berasal dari mana anggaran untuk membangun jembatan itu," kata warga 
 
Bahkan menurut warga, proyek tersebut sempat mangkrak sejak 2009 akibat ditolak warga sekitar, dan baru mulai dikerjakan lagi pada tahun ini.
 
"Jembatan yang akan digunakan sebagai penghubung jalur ring road menuju kawasan Industri Pelindo I Cabang Dumai sudah terhenti sejak 2009 akibat penolakan warga." terangnya
 
Terkait tidak adanya papan proyek di lokasi proyek, manajemen PT Pelindo I Cabang Dumai sejauh ini belum dapat dikonfirmasi.
 
Sebelumnya, ribuan buruh menolak pembangunan jembatan PT Pelindo I Cabang Dumai ini. Lantaran pembangunan jembatan itu dinilai dapat mematikan perekonomian masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai Dumai yang mayoritas bekerja sebagai buruh panggul.
 
Jika jembatan jadi dibangun maka kapal-kapal sembako antar pulau tidak dapat masuk lagi ke pelabuhan rakyat yang ada di sepanjang sungai Dumai, akibatnya, ribuan buruh akan kehilangan mata pencarian.
 
Jika harus dibangun, para buruh mendesak PT. Pelindo I Cabang Dumai merubah konstruksi tinggi jembatan yang semula hanya setinggi 8 meter menjadi 14 meter dari ketinggian air pasang. Tujuannya agar kapal-kapal sembako tetap bisa keluar masuk.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 08 Juni 2017
 
Reporter: Parno Sali
Editor: Nandra F Piliang