Setnov dan Fadli Zon Dukung Fatwa MUI Soal Medsos

Setnov dan Fadli Zon Dukung Fatwa MUI Soal Medsos
JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Ketua DPR RI Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendukung langkah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait hukum dan pedoman bermuamalah melalui media sosial (medsos).
 
“Saya mengapresiasi Fatwa MUI tersebut, yang semakin menegaskan jati diri ke-Islaman yang sesungguhnya. Islam yang menyebarkan kedamaian dan ketenangan. Islam yang menghargai perbedaan dan memandangnya sebagai realitas yang harus diterima. Islam yang mengambil sikap tegas atas segala bentuk perilaku yang meresahkan, menyesatkan dan meruntuhkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan sebagai sesama anak bangsa,” kata Setya Novanto, Selasa (6/6).
 
Dia menilai fatwa yang dikeluarkan MUI tersebut sesuai dengan prinsip, ajaran dan nilai yang dikandung oleh ajaran keagamaan, khususnya Islam. Sebagai organisasi panutan, Fatwa MUI tersebut merepresentasikannya sebagai organisasi Islam yang betul-betul mencontohkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai agama yang sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari.
 
“Respon atas dinamika sosial yang ditunjukkan oleh Majelis Ulama Indonesia, sangat memberi pesan positif bagi kehidupan sosial-kemasyarakatan, khususnya dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Setnov.
 
Secara terpisah, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, juga mengungkapkan mendukung langkah Majelis Ulama Indonesia menerbitkan fatwa terkait hukum dan pedoman bermuamalah melalui medsos. “Jadi menurut saya, Fatwa MUI meng-endorse apa yang sudah menjadi common sense, dan saya sependapat memang tidak boleh ada fitnah, apalagi datanya tidak benar, tidak akurat, termasuk berita hoax. Saya sependapat dengan Fatwa MUI itu,” jelas Fadli.
 
Dalam fatwa itu, MUI mengharamkan penyebaran informasi hoax, ghibah dan yang termasuk ujaran kebencian. Menurutnya, fatwa tersebut dapat membantu menurunkan penyebaran fitnah di medsos.
 
Menurut politisi Gerindra itu, fatwa tersebut dapat jadi masukan dan dasar etika dalam bermedia sosial. Pengguna medsos akan lebih bijak ke depan dan tidak sembarangan membuat postingan yang tidak bertanggungjawab.
 
“Memang kan karena itu menjadi satu dasar masukan, termasuk di dalam etika menggunakan medsos. Saya kira itu akan ikut membantu agar medsos ini dipergunakan secara bertanggung jawab, jangan menyebarkan fitnah, menyebarkan ghibah, bergosip yang tidak mempunyai dasar dan sebagainya,” imbuh politisi asal dapil Jawa Barat itu. 
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 06 Juni 2017
 
Reporter: Syafril Amir
Editor: Nandra F Piliang