Bersatu untuk Kampar Maju

Bersatu untuk Kampar Maju
RIAUMANDIRI.co - Tak dapat dipungkiri, proses pemilihan Bupati/Wakil Bupati Kampar 2017 menjadi perhatian berbagai pihak, baik di tingkat provinsi maupun pusat. Contoh kecilnya saja proses Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPU 03 Desa Kumantan, yang langsung dikunjungi Perwakilan Kemenkumham, dan Kemendagri.
 
Barangkali ini sebuah gambaran statement dari banyak orang, kalau Negeri Minanga Kampua ini merupakan barometer percaturan politik Provisi Riau.
 
Gejolak Pilkada di dalam Kabupaten Kampar sendiri tak kalah heboh, dari Ibu Kota Kabupaten hingga ke 250 desa yang tersebar dalam 21 Kecamatan, perhatian masyarakat tertuju ke 5 kandidat yang bertarung menuju Kampar 1 ini. Dari dunia nyata sampai dunia maya, para simpatisan, haters dan penikmat politik saling adu argumen, klaim, serta mengulas visi misi masing-masing kandidat, bahkan saling ejek dan fitnah juga berseliweran di dinding media sosial.
 
Beruntung, ketegangan yang terjadi antar pendukung paslon di dunia maya tidak menyebar ke dunia nyata. Berbagai upaya antisipasi pun dilakukan pihak keamanan untuk mencegah adanya gesekan di tengah-tengah masyarakat, mulai dari penjagaan berlapis di setiap tahapan di KPU Kampar, hingga membatalkan nonton bareng Debat Kandidat di beberapa titik demi Pilkada damai tercipta.
 
Ya.. begitulah, Pilkada Kampar 2017 menghadirkan banyak pilihan, warna, cerita, dan penuh trik dan intrik politik. Namun, idealnya segala bentuk perbedaan tersebut bermuara dan seharusnya berakhir di bilik suara, tanggal 15 Februari lalu.
 
Hasil pesta demokrasi sudah terpampang jelas, pemilik suara, dan warna yang banyak itu memilih Aziz Zaenal-Catur Sugeng Susanto.
 
Sebagai sang Juara, Azis-Catur meramu program kerja 3i (Infrastruktur, Industri dan Investasi). Azis-Catur menjawab bagaimana membuat pembangunan yang merata di Kabupaten Kampar, membuka dan menghubungkan wilayah-wilayah terisolir. 
 
3i juga merupakan jawaban dari persoalan utama yang tengah dihadapi Kabupaten Kampar saat ini, yaitu anggaran daerah yang terus menurun. Itulah kenapa tim pemerintahan birokrasi transisi yang ada saat ini, perlu mengerti betul tentang ini, karena mereka lah yang akan menjalankan dan menterjemahkan program 3i dalam bentuk kerja konkrit.
 
Kini, satu episode sudah dilalui dengan damai, mengantarkan kita segenap warga Kampar ke episode-episode selanjutnya yang harus kita lalui, dari sebuah mahakarya yang berjudul Kabupaten Kampar ini.
 
Pameran utama sudah dipilih, alur cerita sudah diukir, namun tak akan bisa berjalan sempurna tanpa ada lakon-lakon lain yang mendukung.
 
Saatnya kita mengambil peran kita masing-masing, untuk menjadikan mahakarya bernama Kabupaten Kampar ini dipentaskan dari episode ke episode lainnya.
 
"Mari gabungkan warna-warna yang ada, hingga terbentuklah pelangi yang indah, mari singkirkan jurang pemisah, karena bersama itu akan lebih mudah, mari bangga memiliki Kampar, ayo buat Kampar bangga mempunyai kita"
 
"Mari bersatu untuk Kampar Maju, Karena bersama itu indah, maju bersama pasti Kampar bisa"
 
Penulis: Ari Amrizal, merupakan Wartawan di Koran Haluan Riau
Editor: Nandra F Piliang