Hingga Mei 2018, PLN Lakukan Pergantian Meteran Pelanggan Pasca Bayar

Hingga Mei 2018, PLN Lakukan Pergantian Meteran Pelanggan Pasca Bayar
BANGKINANG (RIAUMANDIRI.co) - Masyarakat mengeluhkan kenaikan tarif dasar listrik oleh pemerintah, kenaikan ini dilakukan secara bertahap sejak Januari 2017 lalu. Tidak tanggung-tanggung, kenaikan TDL ini mencapai 30 persen setiap per tiga bulan.
 
Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Manager PLN Bangkinang, Amrizal SH, MH, memaparkan, kenaikan pembiayaan secara bertahap disebabkan karena adanya penarikan subsidi bagi pengguna daya 900 VA yang dipakai Rumah Tangga Mampu (RTM).
 
"Subsidi tersebut akan dialihkan ke yang berhak menerima. Terkait penetapan subsidi itu bukan gawe PLN melainkan urusan Kementerian ESDM berkolaborasi dengan Kementerian Sosial," terang Amrizal saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (17/5).
 
"Kerena subsidi itu dialihkan, maka dilakukanlah penyesuaian tarif secara bertahap, tahap pertama Januari-Februari, tahap kedua dari 1 Maret hingga 30 April, dan tahap ketiga dimulai dari 1 Mei," ungkap Amrizal.
 
Menurut Alumni S2 UIR ini, munculnya kebingungan di tengah-masyarakat karena adanya kenaikan pembayaran listrik, disebabkan kurangnya sosialisasi dari stakeholders terkait, seperti Camat.
 
"Bukan biaya bebannya yang naik, tapi ada pengalihan subsidi dari pemerintah agar setiap daerah dan warga yang kurang mampu bisa merasakan cahaya listrik," ujarnya.
 
Dalam keterangannya, Manager PLN juga membeberkan bahwa kedepannya, meteran listrik pasca bayar akan digantikan dengan meteran pra bayar (menggunakan pulsa/token) termasuk seluruh kantor instansi pemerintah.
 
"Batas akhir migrasi penggunaan meteran pasca bayar ke pra bayar untuk di Provinsi Riau dan Kepri adalah 2 Mei 2018 mendatang," terang Amrizal.
 
Ia menjelaskan, penggunaan meteran pra bayar sangat menguntungkan pelanggan, karena pelanggan hanya dikenakan biaya pemakaian. "Sedangkan jika menggunakan, pasca bayar, maka banyak biaya lain yang akan kita bayar, di antaranya biaya beban, ada biaya energi minimal, serta biaya pemakaian," jelas Amrizal.
 
"Kita optimis bisa mencapai target, 2 Mei 2018 Kampar secara keseluruhan sudah menggunakan Meteran Pra bayar, karena pada dasarnya meteran itu milik dan tanggung jawab PLN, berbeda dengan instalasi listrik di dalam rumah warga. Untuk saat ini dari 92 ribu pengguna listrik, baru 27 ribu yang sudah memakai meteran pra bayar," pungkasnya.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 18 Mei 2017
 
Reporter: Ari Amrizal
Editor: Nandra F Piliang