Tatap Muka dengan Pemuka Masyarakat Inhu

Kapolda Riau: Polri Harus Humanis

Kapolda Riau: Polri Harus Humanis
RENGAT (RIAUMANDIRI.co) - Kapolda Riau, Irjen Pol Drs Zulkarnain Adinegara melakukan tatap muka dengan pemuka masyarakat di kabupaten Indragiri Hulu. Ini dilakukan orang nomor satu di jajaran Kepolisian Daerah Riau itu setelah dari Tembilahan, Indragiri Hilir. 
 
Pertemuan dilakukan di ruang Auditorium H Yopi Arianto, di lantai empat Kantor Bupati Inhu, Jumat (5/5). Kepada perwakilan masyarakat yang hadir, Zulkarnain berpesan untuk terus menjaga persatuan guna menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.
 
Sebelum melakukan tatap muka dengan perwakilan masyarakat, Zulkarnain juga menyempatkan untuk melakukan rapat internal bersama jajaran pejabat Polres Inhu di Gedung Sejuta Sungai. Rapat internal tersebut berlangsung tertutup. 
 
Selesai melaksanakan rapat, Zulkarnain melanjutkan agendanya dengan melaksanakan sholat jumat di Masjid Nurul Amal, Kelurahan Pematangrebah. Setelah sholat berjamaah, Zulkarnain dan rombongan makan bersama di kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Inhu.
 
Rangkaian agenda terakhirnya di Inhu ditutup dengan acara tatap muka di ruang Auditorium H Yopi Arianto. Sejumlah pejabat tampak hadir, termasuk Bupati Inhu, Yopi Arianto. Zulkarnain menyampaikan sejumlah hal penting yang menjadi perhatian kepolisian, mulai dari persoalan narkoba, tindak perampokan, peredaran miras, serta maraknya prostitusi. Tidak hanya itu, salah satu yang menjadi perhatiannya adalah paham-paham radikal yang mengancam persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat.
 
"Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika itu adalah komitmen bangsa kita. Untuk menjaganya bukan hanya menjadi tanggungjawab TNI dan Polri serta pemerintah saja namun merupakan tanggungjawab seluruh elemen masyarakat," kata Zulkarnain. 
 
Zulkarnain menyontohkan konflik di Afrika selama ia pernah bertugas sebagai pasukan PBB. Melihat perang saudara yang terjadi, menimbulkan keprihatinan bagi para pasukan yang dikirim PBB dalam misi perdamaian. Dirinya juga menyampaikan bahwa perpecahan di tengah bangsa mengakibatkan mudahnya kepentingan bangsa lain masuk ke Indonesia.
 
Selain itu, Zulkarnain juga menghimbau kepada warga soal pencegahan dan pemberantasan narkoba dan minuman keras di Inhu. Kata Zulkarnain, miras merupakan induk segala tindak kejahatan. Sementara narkoba merupakan ancaman yang besar bukan hanya kepada masyarakat namun juga aparat penegakan hukum. Oleh karena itu, dirinya berharap agar masyarakat melaporkan segala bentuk tindak kejahatan yang kerap terjadi di masyarakat. 
 
Jendral bintang dua ini juga meminta kepada aparat kepolisian di Inhu untuk dalam mengayomi, melindungi dan melayanai masyarakat, terutama dalam penegakan hukum haruslah dapat bersifat humanis dan santun. "Penegakan hukum bukanlah satu kebanggaan bagi institusi, tapi pencegahan tindak pidana akan lebih baik dibandingkan dengan penindakan," ujarnya.
 
Terakhir, Kapolda menegasskan bahwa NKRI adalah harga mati, jangan sampai ada kelompok orang yang ingin merubah Indonesia menjadi negelara Khilafah yang akan menyebabkan perpecahan. "Hal ini perlu di cegah dan bukan hanya tugas dari Polri dan TNI serta pemerintah, tetapi semuanya harus berperan.
 
Reporter: Eka BP
Editor: Nandra F Piliang