PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru meluluskan sebanyak 628 orang wisudawan/ti dalam wisuda ke- 54 program sarjana (S1) dan yang ke- empat untuk program magister. Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu,(15/4) kemarin di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa.

 

Hal itu sekaligus membuktikan universitas Unilak semakin mantap mencapai target akreditasi A dengan terus berupaya meningkatkan mutu pendidikannya.

 

"Ini wisuda ke 54 untuk S1 dan ke empat untuk program magister, jumlah wisudawan 628 orang, kami berharap kepada para alumni dapat menjaga nama baik Almamater. Alumni memiliki peran penting dengan kemajuan dan perkembangan universitas kedepan, apapun yang dilakukan alumni berdampak kepada Unilak pada umumnya. Target mencapai akreditasi A itu pasti, kami sudah membentuk tim untuk persiapan akreditasi institusi yang sebenarnya akan dilakukan pada tahun 2019 mendatang. Tapi kami berharap sebelum tahun itu Unilak sudah bisa memasukkan berkas ke BAN-PT," jelas Dr.Hj. Hasnati, Rektor Universitas Unilak, usai kegiatan wisuda.

 

Untuk mencapainya, kata Rektor, harus dibarengi dengan upaya keras terutama pada Sumber Daya Manusia tenaga pengajar, dilihat dari segala aspek seperti tingkat pendidikan, pangkat fungsional dan lainnya. Sebab semua mempengaruhi sebuah Perguruan Tinggi untuk mencapai akreditasi, meski sementara ini di Unilak baru punya dua orang Profesor, tapi Unilak memilik banyak tenaga pendidik bergelar doktor yang akan terus dipacu menjadi guru besar.

 

"Saya berpesan kepada mahasiswa dan seluruh lulusan untuk mampu menjadi insan berkarakter dan berbudaya dengan bekal pendidikan karakter yang sudah ditanamkan. Seiring pula dengan tujuan yang akan dicapai menjadikan universitas unggul di tingkat nasional berlandaskan budaya Melayu sesuai visi Unilak di tahun 2030. Apalagi tadi ada satu orang wisudawan dari pasca sarjana Magister Ilmu Hukum dinyatakan cumlaude dengan IPK mencapai empat. Kami juga akan terus siapkan bekal ilmu lebih baik lagi untuk 10.212 mahasiswa aktif dari sembilan fakultas S1 membawahi 19 Prodi dan satu program pasca sarjana dengan dua Prodi," tutup Hasnati.

 

Sementara itu, Koordinator Kopertis Wilayah X, Prof. Dr. Herry S.E., MBA, optimis Unilak mampu meraih cita- cita menjadi universitas unggul dengan akreditasi A, apalagi saat ini di Unilak untuk akreditasi visi-misi pendidikan tinggi sudah dengan nilai B. Menunjukkan suatu hal yang baik dan bagus untuk pertama kali diakreditasi meskipun akreditasi yang paling tinggi adalah dengan nilai A.

 

"Saya optimis Unilak bisa meraih cita- cita menjadi universitas unggul dengan akreditasi A didukung berbagai faktor. Akreditasi sangat penting karena menilai berbagai standar pendidikan seperti kurikulum dari setiap program pendidikan. Kemudian jumlah tenaga pendidik, keadaan mahasiswa, koordinasi pelaksanaan pendidikan termasuk persiapan sarana dan prasarana dan beberap afaktor lain. Saya lihat Unilak adalah Universitas yang sudah baik dalam proses pengelolaan belajar dan mengajar," katanya.

 

Herry berharap, Unilak terus berbenah memperbaiki diri meningkatkan kualitas pendidikan seiring ketatnya persaingan, bukan karena tekanan dari pihak luar namun memperbaiki diri karena kesadaran sendiri. Menghasilkan sebuah tempat pendidikan berkualitas bagi anak- anak bangsa, sebab hanya dengan modal itu suatu bangsa atau daerah bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

 

"Kalau sumber daya kita tidak mampu bersaing dan tidak berkualitas, tentu kita hanya bisa melihat orang lain bekerja ditempat kita. Tapi kalau berkualitas, jelas kita tidak hanya bisa sekedar bekerja di negeri kita sendiri, tapi juga bisa bekerja di tempat ataupun dinegara lain. Harapan saya kepada pengelola pendidikan tinggi ini agar terus meningkatkan kualitasnya. Sehingga menjadi sebuah tempat yang bekualitas sebagai proses sumber daya manusia Indonesia untuk bisa bersaing ke tingkat global. Sekali lagi saya katakan saya optimis Unilak mampu menjadi unversitas unggul dengan akreditasi A sesuai yang dicita- citakan," tutup Herry.

 

Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 17 April 2017

 

Reporter: Herman

Editor: Nandra F Piliang