Tuntutan Ahok Digelar Hari Ini

Tuntutan Ahok Digelar Hari Ini
JAKARTA (riaumandiri.co)-Pihak Pengadilan Negeri Jakarta Utara, memastikan sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tetap digelar hari ini (Selasa, 11/4). Adapun agenda pada sidang tersebut adalah pembacaan tuntutan.
 
"Agenda (hari ini, red) pembacaan tuntutan," kata pejabat Humas Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut), Hasoloan Sianturi, Senin (10/4).
 
Dia mengatakan dilanjutkannya sidang Ahok telah ditetapkan oleh majelis hakim. Hasoloan tidak mau merinci mengapa majelis hakim tetap kukuh menjalankan agenda sidang penuntutan Selasa ini. Padahal, Kapolda Metro Jaya sudah memberikan surat supaya sidang tuntutan kepada Ahok ditunda karena 
 
Tuntutan 
jelang hari pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua.
"Jadi majelis hakim menetapkan seperti itu. Jadi kita memegang apa yang diucapkan, ditetapkan majelis hakim pada tanggal 4 April itu. Itu yang jadi pijakan kita. Sidang tetap jalan," ujarnya.
 
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan sempat memberikan saran dengan menyurati pihak PN Jakut. Ia menyarankan penundaan sidang tuntutan Ahok hingga usai pemungutan suara pilkada dengan pertimbangan masalah keamanan.
 
Terkait hal tersebut, Hasoloan mengatakan majelis hakim yang dapat memberikan tanggapan terhadap surat tersebut. Dan hal itu hanya dapat disampaikan oleh majelis di dalam persidangan.
 
"Perlu saya sampaikan, otoritas ini ada di majelis hakim. Menyikapi itu majelis hakim sendiri. Dan majelis hakim, kalau bicara penetapannya, keputusannya, mereka bicara di ruang persidangan. Jadi besok kita lihat saja bagaimana sikap majelis hakim besok (hari ini, red)," ucap Hasoloan.
 
Enggak Fair
Sementara itu, kubu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok-Djarot, kembali menuai kecaman. Hal itu terkait aksi Ahok yang mengunggah video tentang keberagaman. Pasalnya, apa yang diunggah dalam video bertajuk #BeragamItuBasukiDjarot tersebut, dinilai menyudukan umat muslim. 
 
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengaku tak setuju dengan isi video itu. "Jangan Pilkada ini nyuruh kita mengorbankan semua hal, ini kan berbahaya," ujarnya, Senin (10/4).
 
Fahri berkata politik saat ini, khususnya Pilkada DKI telah memberikan dampak yang hebat bagi masyarakat Jakarta. Fahri menganggap video tersebut sengaja disebar Ahok.
 
"Politik ini khususnya Pilkada ini merusak semua hal terutama karena kelakuan Ahok dan kubunya. Kesengajaan karena di situ ada gambarnya Ahok dan dia memprove video itu," sebutnya.
 
Fahri pun punya pandangan terkait isi video tersebut. Menurutnya, ada sebuah ketidakadilan.
 
"Seolah-olah korbannya etnis Cina, pelakunya Islam, berkopiah, bersorban. Seolah pelaku ini gak ada karyanya, etnis Cina berprestasi olahraga dan sebagainya, itu nggak fair, mengadu domba antara etnis. Itu rasialis," jelasnya.
 
Video yang diberi judul #BeragamItuBasukiDJarot tersebut di-postingAhok sehari yang lalu melalui akun Instagram-nya, @basukibtp. Dilihat detikcom pada Senin (10/4) sekitar pukul 13.25 WIB, video tersebut sudah dilihat 285.983 kali dan disukai lebih dari 63 ribu netizen.
 
ACTA kemudian melaporkan Ahok-Djarot ke Bawaslu RI terkait video tersebut. ACTA menilai hal tersebut melanggar Pasal 69 huruf B UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada, yaitu dalam kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, dan golongan. 
 
Sementara itu, pasangan Ahok, Djarot mengaku telah menonton video tersebut. 
 
"Iya aku udah nonton, kalau itu tanyakan saja pada yang bikin, saya sudah nonton dan itu benar dan itu terjadi kok, kita ingat tahun 97 sampai 98, itu tujuannya saya pikir untuk menunjukkan jangan sampai terjadi lagi kejadian seperti itu," ujarnya.
 
Video berisi potongan gambar saat Soekarno-Hatta menyampaikan proklamasi kemerdekaan hingga kerusuhan tahun 1998 itu menuai sejumlah kritikan karena dianggap menyudutkan umat islam. Djarot pun menampik jika video tersebut untuk menyudutkan pihak atau golongan tertentu.
 
"Ya nggak dong (menyudutkan pihak lain), nggak dong kan ada banyak video-video kayak begitu yang aksi demo. Itulah kita ingin persoalan-persoalan bangsa ini kebhinekaan kita harus hargai jangan sampai ada begitu," jelasnya.
 
Terkait Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) yang melaporkan dirinya dan Ahok terkait video itu ke Bawaslu DKI, Djarot juga tidak mau terlalu memikirkannya.
 
"Ya biar saja nggak apa-apa, yang dilaporin yang apa, ya nggak apa-apa, nggak apa-apa. Yang bikin kan tim, kami kan cuma mengisi suara kan sudah terlanjur. Itu tanyakan pada tim yang membikin saya diminta kapan itu untuk pidato itu mengambil pidato saya waktu kampanye akbar di parkir timur senayan," ujarnya. (dtc, ral, sis)