Bekerja Demi Gapai Cita-cita Anak Jadi Guru

Senin, 03 April 2017 - 09:06 WIB

Irdayanti sedang memotong daun akasia untuk dijadikan bibit. Pekerjaan ini belum genap tiga bulan tapi dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Keberadaan PT RAPP ini membuatnya bersyukur karena telah menjadi tempat ia mencari nafkah di Pangkalan Kerinci.

PANGKALAN KERINCI (RIAUMANDIRI.co) - Tangannya sangat cekatan menanam bibit akasia walaupun belum genap tiga bulan Irdayanti (40) menjalani kegiatan tersebut. Satu persatu ia memasukkan bibit tersebut ke dalam wadah yang berisikan cocopiet. Sangat cepat.

Untuk pekerjaan seperti ini, ia hanya belajar seminggu, namun ia sangat teliti, walaupun bekerja dengan cepat, Irdayanti tetap tahu bibit mana yang rusak sehingga tidak ditanam.

Bekerja di Kerinci Central Nursey (KCN2) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) melalui PT Niaga Mitra Perkasa (NMP) ini dipilihnya karena sangat membantu perekonomiannya. Bahkan, ia punya banyak waktu untuk keluarganya di rumah.

Sebelum melakoni pekerjaan ini, ia bekerja sebagai pemotong kain di salah satu rumah jahit di Pangkalan Kerinci. Ia bekerja siang malam demi mencukupi kebutuhan rumah tang ganya. Namun penghasilannya tak sesuai dengan waktu ia bekerja.

"Saya banyak menghabiskan waktu bekerja sebagai pemotong kain. Kalau bekerja di KCN 2 ini, pukul 16.00 sore saya sudah pulang. Setelah itu saya bisa di rumah bersama anak-anak saya," ujar ibu dua orang anak ini.

Ia bercerita, penghasilan bekerja sebagai penanam bibit ini untuk biaya sekolah anaknya. Anak pertamanya saat ini duduk di kelas 9 SMP dan akan lulus tahun ini, sedangkan anak keduanya baru duduk di kelas 5 SD.

"Saya ingin mereka sekolah sampai sarjana. Anak saya yang pertama ingin jadi guru sejarah karena dia suka ikut olimpiade sejarah. Saya ingin mereka sekolah yang tinggilah, supaya tidak susah-susah seperti orangtuanya," ucap Irdayati.

Keberadaan PT RAPP ini membuatnya bersyukur karena telah menjadi tempat ia mencari nafkah di Pangkalan Kerinci. Suaminya juga bekerja di Lingkungan PT RAPP sebagai pengemudi alat berat sejak tahun 2000 silam.

"Sangat terasa keberadaannya. Kalau tidak ada PT RAPP, keluarga kami mungkin tidak bisa bertahan hidup di Pangkalan Kerinci. Sangat bermanfaat untuk warga sekitar daerah operasinalnya. Kami harap PT RAPP terus ada di sini dan bantu membangun kota Pangkalan Kerinci," harapnya.