SIAK (RIAUMANDIRI.co) - Dalam rangka meningkatkan ekonomi dan kesejahtaran masyarakat tempatan, Pemerintah Kabupaten Siak telah memprogramkan pembangunan kepala sawit seluas 3.800 hektare di wilayah Kecamatan Pusako. Namun sangat disayangkan pembagian kebun sawit tersebut hingga kini belum juga tuntas dibagikan kepada masyarakat.

 

Demikian dikatakan oleh tokoh masyarakat Kampung Benayah M Yusug, kepada wartawan, kemarin. Dia mengatakan, kebun sawit yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Siak di atas lahan masyarakat, lahan hutan itu sudah lama dibagikan kepada masyarakat tempatan oleh Pemerintah Kabupaten Siak. Namun sampai saat ini sebanyak 43 petani yang di-SK-kan oleh Bupati Siak sejak tahun 2010 lalu belum juga diserahkan ke mereka.

 

Padahal, dari SK yang dikeluarkan oleh Bupati Siak itu, bagi petani dan masyarakat yang memiliki lahan mendapat jatah 3,5 hektare dan anaknya 2 hektare. Sedangkan bagi petani atau masyarakat miskin yang tidak memiliki lahan di-SK-kan oleh Bupati Siak 1 hektare. Namun, kata Yusuf, sangat disayangkan SK yang dikeluarkan oleh Bupati Siak itu dikangkangi oleh oknum desa bersama oknum koperasi Kampung Benayah. Sehingga lahan sawit untuk masyarakat miskin sebanyak 43 kk itu hingga kini belum juga diserahkan ke pemiliknya.

 

"Oleh sebab itu, pembagian lahan sawit Kampung Benayah harus sesuai dengan fakta SK yang dikeluarkan oleh Bupati Siak, bukan berdasarkan SK oknum kepala desa dan koperasi," ujarnya. Janji Bupati Syamsuar Mereka meminta, agar Bupati segera bisa menyelesaikan masalah pembagian lahan sawit ini. Sebab, dulu Bupati Siak Syamsuar pernah berjanji mau menyelesaikannya, tapi hingga kini belum juga tuntas.

 

Terpisah, Camat Pusako Andi Saputra saat ditanya wartawan melalui menjawab, masalah pembagian lahan sawit tetap akan diselesaikan.  "Terkait  puluhan warga Benayah yang belum diberikan kebun sawit, nanti mereka akan dibangunkan kebun baru oleh Pemerintah Siak berkerja sama dengan perusahaan," janji Bupati kepada Camat.