Sumut Miliki Sejarah Wakil Gubernur Pertama Wanita

Sumut Miliki Sejarah Wakil Gubernur Pertama Wanita
Medan (riaumandiri.co) - Provinsi Sumatera Utara, saat ini tidak hanya memiliki catatan sejarah bahwa Wakil Gubernur daerah itu, dijabat seorang wanita namun juga merupakan yang pertama di wilayah tersebut.
 
Selain itu, Wakil Gubernur Sumut tersebut memiliki latar belakang militer dan purnawirawan berpangkat Brigjen TNI AD yang dilahirkan di Bandar Pulau, Asahan, pada 7 Agustus 1956. Brigjen TNI (Purn) Nurhajizah Marpaung dilantik sebagai Wakil Gubernur Sumut oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, 9 Maret 2017.
 
Setelah dilantiknya Nurhajizah Marpaung, diharapkan dapat membantu tugas Gubernur Sumut HT Erry Nuradi menjalankan roda pemerintahan di wilayah 33 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara, memiliki luas 72.981 Kilometer persegi (Km2) dengan jumlah penduduk 13,53 juta jiwa.
 
Bahkan, Nurhajizah diyakini mampu bekerja keras, karena memiliki segudang pengalaman saat bertugas sebagai Kepala Biro Hukum Rokum Setjen Kementerian Pertahanan pada tahun 2011. 
 
Nurhajizah juga akan memberikan terobosan-terobosan baru di Sumatera Utara merupakan provinsi yang keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.  
 
Pemprov Sumatera Utara juga sudah membangun berbagai prasarana dan infrastruktur untuk memperlancar perdagangan baik antarkabupaten di Sumut maupun antara Sumatera Utara dengan provinsi lainnya. 
 
Gubernur Sumut HT Erry Nuradi berharap Wakil Gubernur Brigjen TNI (Purn) Hj Nurhajizah Marpaung yang sudah dilantik Presiden Joko Widodo, bisa berkoordinasi dengan baik untuk menjalankan kepemimpinan sisa periode 2013-2018.
 
"Saya sangat berharap dengan adanya wagub (wakil gubernur), pelayanan kepada masyarakat Sumut semakin bagus," katanya di Medan, Kamis.
 
Hal tersebut dikatakannya usai pelantikan Brigjen TNI (purn) Nurhajizah Marpaung sebagai Wagub Sumut oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta, 9 Maret 2017.
 
Erry menegaskan, dengan dilantiknya sebagai wagub, maka Nuhajizah bukan lagi milik satu golongan atau kelompok tertentu, tetapi semua lapisan masyarakat.
 
"Oleh karena itu, saya berharap Ibu Nurhajizah bisa membantu saya dalam menjalankan roda pemerintahan di Pemprov Sumut.Mampu berkoordinasi dengan instansi vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan dan lainnya," katanya.