Tontowi/Liliyana Selamatkan Wajah Indonesia

Tontowi/Liliyana Selamatkan Wajah Indonesia
BIRMINGHAM (RIAUMANDIRI.co) - Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, lagi-lagi menyelamatkan wajah Indonesia di dunia bulu tangkis. Mereka menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang masih bertahan di sektor ganda campuran turnamen All England 2017.
 
tontowi/Liliyana sukses melaju ke babak dua usai menumbangkan wakil Taiwan, Wang Chi-Lin/Lee Chia Hsin, di babak utama dengan skor 21-8, 21-18. Mereka mampu tampil tanpa hambatan di game pertama. Meskipun di awal game kedua, peringkat nomor tiga dunia ini sempat tertinggal 5-8, tetapi mereka mampu membalikkan keadaan.
 
“Penampilan perdana kami hari ini cukup baik. Walaupun lawan bukan pemain unggulan. Tapi kami harus tetap fokus dan tidak boleh lengah. Karena kalau lengah, bisa seperti tadi di game kedua, yang hampir lewat. Persaingan di lapangan sudah lebih merata, semua lawan perlu diwaspadai,” ungkap Liliyana, seperti dikutip dari laman resmi PBSI, yang dikutip dari okezonesport, Kamis (9/3).
 
Praveen/Debby Terhenti Hasil kurang bagus menerpa tim bulu tangkis Indonesia di babak pertama turnamen BWF Super Series All England 2017. Salah satu pasangan ganda campuran harapan tim Merah Putih, Praveen Jordan/Debby Susanto, harus terhenti di laga perdana, Kamis (9/3) dinihari WIB. Praveen Jordan/Debby Susanto gagal mempertahankan gelarnya di All England Open 2017. Langkah mereka terhenti usai berhadapan dengan Yuta Watanabe/Arisa Higashino, Jepang, dan kalah 17-21, 21-19 dan 12-21.
 
Melihat peluang di atas kertas, Jordan/Debby yang duduk di peringkat lima dunia masih lebih diunggulkan dari lawan, yang menghuni peringkat dua puluh dunia. Namun faktor terlambat in di awal game pertama, dikatakan Jordan/Debby menjadi penyebab kekalahannya kali ini. “Kami terlambat start di game pertama tadi, jadinya nggak enak terus di lapangan. Padahal itu bagian yang penting. Kalau kami bisa main lebih baik dari awal, lawan pasti tidak akan berkembang. Hari ini kami tampil underperform,” kata Jordan seperti dilaporkan situs resmi PBSI yang dikutip dari sindonewssport.
 
“Kami mainnya kalah agresif dan mengontrol pukulan. Karena kalah agresif, kami jadi kebawa pola permainan lawan,” ujar Debby menimpali. Hasil ini tentunya tidak sesuai harapan pasangan besutan klub Djarum Kudus tersebut. Sebab persiapan yang cukup matang sudah dijalani Jordan/Debby sejak awal tahun 2017 ini.
 
“All England jadi salah satu target kami tahun ini. Persiapannya juga kurang lebih sudah dua bulan. Tapi ternyata kami memang belum bisa tampil maksimal,” jelas Jordan. “Setelah ini kami akan tampil di Swiss Open. Kami harus bisa main lebih baik, karena di sini kami kehilangan banyak poin,” kata Debby menambahkan.
 
Selain Jordan/Debby, dua juara bertahan lainnya juga sudah gugur di babak pertama All England 2017. Tunggal putri Nozomi Okuhara asal Jepang, dikalahkan pemain India, Saina Nehwal. Sedangkan juara ganda putra All England tahun lalu, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dari Rusia, menyerah dua game langsung dari pasangan Denmark, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding.
 
Selain Jordan/Debby, tiga pasangan ganda campuran Indonesia juga tumbang pada laga pertama turnamen berhadiah total 600 ribu dolar AS itu. Mereka adalah Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika, Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti, dan Hafidz Faisal/Shela Devi Aulia.
 
Alfian/Annisa kalah straight set dari pasangan unggulan lima Lu Kai/Huang Yaqiong (China) dengan skor 9-21, 17-21. Sedangkan Ronald/Melati takluk dari ganda senior Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen 14-21, 5-21. Kemudian, Hafiz/Shela ditundukkan ganda China lainnya, Zhang Nan/Li Yinhui 16-21, 13-21. (snc/ril)