Bahayanya Demokrat Jika Main Aman di Pilkada DKI

Bahayanya Demokrat Jika Main Aman di Pilkada DKI
RIAUMANDIRI.co – Partai Demokrat kembali menunda mengumumkan arah dukungan dalam putaran dua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, sikap Demokrat itu tidak mengherankan.
 
"Selama ini habitus politik Parpol Demokrat adalah parpol yang main aman, Selasa, 7 Maret 2017 , menurut Pangi, sikap terlalu berhati-hati itu tidak baik juga bagi keberlangsungan Demokrat. Bahkan, sikap itu bisa memicu blunder yang merugikan Demokrat.
 
"Dalam politik harus bersikap. Sikap terlalu berhati-hati tersebut justru memicu image negatif bagi partai. Citra negatif pun terbangun, terkesan Partai Demokrat partai ragu-ragu dan kurang gereget," ujar Pangi.Dia mengingatkan sikap Demokrat itu bisa membuat kader di akar rumput menjadi tidak nyaman dan bahkan meninggalkan partai. Hal itu karena suara akar rumput tidak berarti di depan elite partai.
 
"Jangan lama-lama, akhirnya Partai Demokrat menjadi partai keluarga dan semua sahamnya ada sama SBY. Grassroot dan kader tak punya hak suara, pokoknya harus menerima setiap keputusan ketua umum, tanpa ada upaya membangun habitus politik demokrasi konsensus," kata Pangi.Sebelumnya, rapat Demokrat Senin sore kemarin disebut-sebut akan memutuskan arah dukungan Demokrat di putaran kedua Pilkada DKI. Namun nyatanya karena alasan keterbatasan waktu, rapat akan dilanjutkan nanti untuk membahas masalah DKI secara khusus.
 
"Itu belum. Jadi itu akan kita bahas setelah pembahasan secara khusus. Untuk DKI kebetulan agendanya hari ini belum sampai kepada agenda DKI. Jadi kita harapkan pada rapat berikutnya baru kita bisa lakukan," kata Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan.(vci/lan)