RENGAT (RIAUMANDIRI.co) - Masyarakat diminta untuk bisa selekstif dan tidak terkecoh dengan kupon-kupon berhadiah yang didapat dari bungkus makanan, kopi dan lainnya. Termasuk hadiah yang dijanjikan melalui SMS atau telepon maupun media lain.

 

Himbauan ini disampaikan oleh Kapolres Inhu AKBP, Abas Basuni SIK melalui Paur Humas Iptu Yarmen Djambak. "Dua bulan terakhir ini Polisi sangat sering mendapatkan laporaan tentang tentang kasus penipuan di tengah masyarakat, terutama di kawasan pedesaan," ungkap Yarmen Djambak.

 

Diungkapkan Paur Humas, hingga saat ini belum ada laporan penipuan dengan modus hadiah, namun masyarakat selalu mendapatkan SMS dan telepon terkait masalah tersebut. Bukan tidak mungkin modus penipuan dengan hadiah bisa mempengaruhi masyarakat, karena modus ini sudah mulai masuk ke Indragiri Hulu.

 

Modus ini terungkap pada Kamis (23/2) malam, saat Kanit Reskrim Polsek Kuala Cenaku melakukan patroli di wilayah hukum Polres Inhu bersama anggota lainnya, Suparto. Sesampainya di jalan Hangtuah desa Sungai Beringin Kecamatan Rengat, keduanya melihat dua orang mengendarai sepeda motor BA 2160 AU sedang melempar bungkusan ke halaman rumah. Setelah diamati, ternyata saat dibuka bungkusan tersebut berisi kupon berhadiah.

 

"Kedua pelaku langsung dikejar dan dimanakan serta dilakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan pelaku, dan ternyata didapat satu kardus kupon berhadiah. Sehingga keduanya langsung diamankan ke Mapolres Inhu," ungkap Yarmen.

 

Selain itu, ternyata kedua pelaku bukanlah warga Indragiri Hulu atau Riau melainkan warga kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenrang Rapang, Provinsi Sulawesi Selatan atas nama Gabin (36) dan M Sabila (27).

 

Atas peristiwa dan penemuan dari Polisi ini, masyarakat betul-betul diharapkan untuk tidak tergiur dengan segala macam bentuk rayuan atau janji manis hadiah yang menggiurkan. "Silahkan konfirmasikan dengan pihak terkait jika memang mendapatkan hadiah atau lainnya, agar ada kepastian," pungkasnya.

 

Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 25 Februari 2017

 

Reporter: Eka BP

Editor: Nandra F Piliang