Tak Pakai Warmes Semenisasi Jalan Diduga Proyek Siluman

Tak Pakai Warmes  Semenisasi Jalan Diduga Proyek Siluman

 

BUNGARAYA (HR)-Jalan di Gang Gajah Mada RT 01 RW 02 Dusun Jatimulya, Desa Jatibaru, Kecamatan Bungaraya hampir selesai dilakukan semenisasi tak menggunakan  warmes dan papan informasi. Semenisasi jalan tersebut diduga proyek siluman.
Ariadi (32) salah tokoh masyarakat, kepada Haluan Riau, Kamis (11/12) mengatakan, sebenarnya kalau proyek seperti itu harus transparan anggaran dananya, setidaknya dibuat papan nama agar masyarakat tahu. "Proyek yang ada di Dusun Jatimulya ini benar-benar membingungkan dan membuat masyarakat bertanya, pasalnya papan informasi tidak ada, semenisasi jalannya tidak pakai besi atau tidak pakai warmes, dan target  kerjanya sampai  kapan pun masyarakat tidak tahu, jadi bisa jadi ini proyek siluman," ungkapnya.
Lebih lanjut, Adi mengatakan, kalau semua jelas  tentu masyarakat tak bertanya, walaupun tak pakai warmes atau diundur jangka waktu pengerjaannya. "Harapan masyarakat yang penting informasinya jelas, darimana asal usul proyek, kucuran dana darimana itu tidak masalah, asalkan terinci jelas.  Karena kalau tidak ada papan informasi, kita takutnya ada indikasi disalahgunakan oknum tak bertangung jawab. Lihat saja di lapangan, bangunan yang belum sempat dilewati saja sudah patah atau retak, dan sekarang ditambal lagi. Kalau dalam keadaan seperti ini, kemungkinan besar  bangunan tersebut tidak tahan lama," jelasnya.
Ia  berharap, kalau sifatnya dari dana aspirasi, tolong ditinjau lokasinya dulu, jangan disamakan tanah di daerah itu dengan tanah di daerah perbukitan yang tanahnya keras. "Kalau disini tanahnya cukup lembek dan setiap bangunan biasanya memakai warmes atau besi, agar bangunan tersebut bisa awet dan lebih bermanfaat buat masyarakat," ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Dirmo, warga tempatan yang selama ini memperjuangkan bangunan semenisasi jalan tersebut. Menurutnya, karena warga sudah cukup lama mengidamankan jalan tersebut di semenisasi. "Dari tahun 80-an hingga saat inilah baru dibangun semenisasi melalui dana aspirasi dari anggota DPRD provinsi," sebutnya.
Seperti diketahui, semenisasi jalan itu panjang sekitar 216 meter, dan lebarny  2,5 meter. Pembangunannya atas nama program pembangunan infrastruktur perdesaan, di bawah tanggung jawab Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air, lewat lelang yang dimenangkan CV  Intan Sari. Waktu pengerjaan hampir habis,  namun plang proyek tak dipasang, bestek tak jelas. "Mohon bantuannya mengecek ke UPTD Cipta Karya Bungaraya dan Dinas Cipta Karya kabupaten, sebelum saya bawa masalah ini ke DPRD Provinsi," ungkapnya.
 Sementara itu, salah satu pengawas proyek tersebut yang tidak bersedia disebutkan nama, mengatakan proyek tersebut dana aspirasi dari provinsi dan tak memakai papan informasi karena hanya berupa bantuan. Terpisah, kepala UPTD Tarcip Bungaraya Nuraini, mengatakan ia kurang tahu proyek tersebut.
Pantauan lapangan, proyek jalan tersebut memang tak memakai papan nama, tak memakai warmes, bahkan bestex tak bisa diperlihatkan, sehingga menjadi pertanyaan besar buat masyarakat setempat. (mg1)