Partai Hanura Akan Pengaruhi Keputusan di MPR

Partai Hanura Akan Pengaruhi Keputusan di MPR
JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang optimis partai yang dipimpinnya akan membawa pengaruh besar di parlemen, terutama dalam pengambilan keputusan di MPR RI.
 
Rasa optimis Oesman Sapta Odang (OSO) tersebut disampaikan usai mengukuhkan Badan Pengurus Harian (BPH) DPP Partai Hanura periode 2016-2020, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/2).
 
Oso memang mengakui bahwa jumlah anggota DPR dari Fraksi Hanura saat ini hanya 16 orang. Namun dengan bergabungnya anggota DPD RI yang diklaimnya 56 orang, maka kekuatan Hanura di MPR menjadi besar.
 
"Jika anggota DPR dari Hanura dan ditambah dengan anggota DPD RI yang bergabung ke Hanura maka jumlahnya menjadi besar. Menimal ini menjadi kekuatan di MPR," kata OSO yang juga  Wakil Ketua MPR RI itu.
 
Selain banyaknya bergabung anggota DPD RI ke Hanura dan ditambah lagi dengan banyak kader dari berbagai politik yang bergabung ke Hanura, OSO juga optimis Partai Hanura akan memperoleh suara yang lebih besar pada Pemilu 2019 mendatang.
 
Karena itu, dalam sambutannya pada pengukuhan pengurus DPP Hanura, OSO tidak mempermasalahkan politikus yang berpindah-pindah partai politik atau disebut “kutu loncat”. Oso justru merasa bangga kepada politisi yang kerap berpindah parpol sepanjang mengabdi kepada kepentingan negara.
 
“Yang pindah-pindah itu nggak apa-apa sekarang. Yang penting untuk kepentingan negara,” kata OSO pada acara yang dihadiri Presiden Jokowi, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ketua DPR Setya Novanto.
 
Acara itu dihadiri juga oleh sejumlah ketua umum partai politik, seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum DPP PPP Romahurmuzy, Ketum PKPI Hendro Priyono, Wagub Jabar Deddy Mizwar, Walikota Bogor Arya Bima dan perwakilan dari partai politik lainnya.
 
Bahkan OSO tak masalah jika kadernya yang dilantik hari ini pindah partai. “Partai saya (Hanura) juga kalau diambil silahkan, nggak apa-apa. Tapi kalau dia mau, kalau nggak mau, biarkan dia di hati nuraninya,” katanya.
 
Memang pengurus DPP Hanura yang dikukuhkan, terlihat sejumlah politisi yang sebelumnya bergabung dengan partai lain. Sebut saja, I Gede Pasek Suardike yang sebelumnya merupakan kader Partai Demokrat. Ary Mardjono juga merupakan Sekjen Partai Golkar era Orda Baru. Benny Tamara yang kini menjabat Wakil Sekjen Hanura, sebelumnya juga merupakan kader Partai Golkar. Saleh Husein yang kini menempati posisi Wakil Ketum Hanura, juga pernah aktif di PAN. Benny Pasaribu yang sebelumnya kader PDI Perjuangan, juga masuk Wakil Ketua Umum Hanura.
 
Demikian pula Tridianto yang merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap saat ini menjadi Wakil Sekjen Hanura. Tak ketinggalan Ketua DPP Partai Hanura Fauzi Amro dan wakil Bendum Lalu Gede Syamsul merupakan anggota DPR Fraksi Partai Bintang Reformasi (PBR) periode 2004-2009.
 
Selain kader parpol yang berpindah partai, Hanura juga diisi anggota senator (anggota DPD RI), 27 diantaranya masuk struktur DPP Hanura. Seperti senator, Nofi Candra (senator dari Sumbar),  Adrianus Garu (NTT), Rosti Uli Purba (Riau), Bahar Ngitung (Sulsel), Beny Ramdhani (Sulut), Azis Khafia (DKI) dan Aceng Fikiri (Jabar).
 
Yang lebih menarik, Oso juga berhasil mengumpulkan sejumlah artis masuk struktur pengurus DPP Hanura, seperti Krisdayanti (Ketua DPP), Siswa Dewi,  Reni Djajusman dan David Chalik yang dipercaya sebagai Wakil Sekjen.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 23 Februari 2017
 
Reporter: Syafril Amir
Editor: Nandra F Piliang