Minggu Ketujuh 2017

99 Warga Pekanbaru Terserang DBD

99 Warga Pekanbaru Terserang DBD

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Hingga minggu ketujuh tahun 2017, sebanyak 99 warga Pekanbaru terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD). Jumlah tersebut terus bertambah dari minggu- minggu  sebelumnya di tahun yang sama, Bukit Raya dan Tampan tercatat menjadi kecamatan dengan angka terbanyak dalam kasus itu, dengan jumlah penderita sebanyak 17 orang.

"Berdasarkan catatan di Diskes pada minggu ketujuh ini jumlah penderita DBD di Pekanbaru mencapai 99 orang, sementara Bukit Raya dan Tampan menjadi penyumbang terbanyak dalam kasus DBD," kata Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Gustiyanti, Selasa, (21/2).

Selisih dua angka dari dua kecamatan yang disebutkan, menyusul Marpoyan damai dengan jumlah penderita sebanyak 15 orang. Kemudian Payung Sekaki 10 orang, Limapuluh 9 orang,  Rumbai Pesisir dan Tenayan Raya dengan jumlah penderita sama yakni sebanyak 7 orang.

Selanjutnya, dengan jumlah penderita sama yakni lima orang berada di Kecamatan Pekanbaru Kota dan Rumbai. Senapelan jumlah penderita empat orang, Sukajadi tiga orang, sedangkan Kecamatan Sail sementara belum ditemukan warganya menderita penyakit DBD.

"Mengantisipasi hal itu kita minta masyarakat berprilaku hidup sehat dan mengedepankan pola 3 M plus. Dengan begitu perkembang biakan nyamuk dapat ditekan," katanya.
Untuk tahun 2017 Diskes siap dengan Abate dan racun malation yang dipakai untuk satu tahun ke depan.

Meski demikian pihaknya juga harus tetap melakukan fogging sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Kalau ditemukan kasus DBD pihaknya terlebih dahulu harus melakukan penyelidikan etiomologi, bila sudah dinyatakan memang ada jentik nyamuk baru dilakukan fogging atau pengasapan.

Terkait persoalan sebelumnya, Penjabat Walikota Pekanbaru, Edwar Sanger, menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru untuk segera melakukan langkah-langkah cepat agar kasus DBD di Pekanbaru tidak terus meningkat.

"Jangan sampai ada korban kasus DBD, kalaupun di Rohul KLB, tak mungkin juga kita tetapkan status KLB. Kita lihat lah dulu untuk penetapan KLB itu,”katanya.

Instruksi tidak hanya disampaikan kepada Dinas Kesehatan saja, namun Edwar menyebut, itu berlaku kepada seluruh Camat di Pekanbaru. Untuk aktif turun kelapangan melakukan sosialisasi kepada masyakat dan melakukan gotong royong. Karena langkah tersebut penting dilakukan untuk menjaga kebersihan di wilayah masing-masing.

"Saya sudah sampaikan kepada para camat, segera lakukan pencegahan, bersihkan drainase dan gerakkan masyarakat untuk bergotong-goyong, agar lingkungan kita tetap terjaga kebersihanya," kata Edwar.

Terhadap camat dan lurah Edwar menegaskan harus lebih rajin bekerja, karena Pemerintah Kota Pekanbaru sudah memberikan insentif setiap bulannya.
"Semuanya bisa kita evaluasi, makanya kinerja harus diperbaiki, kalau tidak ingin di evaluasi,”tandasnya.***