Setnov Janji Perjuangkan Infrastruktur Karimun

Setnov Janji Perjuangkan Infrastruktur Karimun

Karimun (RIAUMANDIRI.co) - Ketua DPR Setya Novanto berjanji akan memperjuangkan kelanjutan pembangunan infrastruktur pendukung Kawasan Perdagangan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ) Karimun, Kepulauan Riau.

"Bersama saya juga ikut anggota Komisi V DPR Rumkono yang membidangi pembangunan infrastruktur. Nanti akan kita sampaikan kepada Kementerian Perhubungan," kata Setya Novanto dalam kunjungannya di Tanjung Balai Karimun, Minggu (19/2).

Beberapa proyek infrastruktur yang akan diperjuangkannya, antara lain kelanjutan pembangunan pelabuhan petikemas Malarko di Desa Pongkar, Tebing, penambahan panjang landasan pacu Bandara Bati menjadi 1.800 meter, peningkatan kapasitas pelabuhan kargo Parit Rampak dan pelabuhan penumpang Tanjung Balai Karimun.

Setya Novanto menilai pembangunan beberapa sarana infrastruktur harus diprioritaskan karena akan mendorong percepatan pengembangan investasi dan perekonomian yang merupakan daerah kepulauan yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.

Kawasan FTZ Karimun, menurut dia, merupakan kawasan yang strategis. Dia berharap aktivitas perdagangan dan investasi di daerah itu tidak hanya menargetkan "spill over" atau limpahan dari Singapura, tetapi menjadi kawasan tujuan investasi luar maupun dalam negeri.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengatakan, pembangunan sarana infrastruktur tersebut akan mendorong pertumbuhan industri jasa kemaritiman di Kabupaten Karimun.

Nurdin juga mengatakan bahwa pemerintah provinsi memprioritaskan kelanjutan pembangunan pelabuhan Malarko yang sudah dikerjakan beberapa tahun anggaran, namun terhenti pembangunannya dalam dua tahun terakhir.

"Karimun sebenarnya bisa lebih maju menyaingi Batam karena letaknya sangat strategis. Namun masih memiliki kekurangan sarana infrastruktur," ucap Nurdin yang dua periode menjabat Bupati Karimun didampingi Aunur Rafiq.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Karimun Aunur Rafiq yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Karimun menjelaskan, pelabuhan Malarko yang dibangun melalui dana APBN, diproyeksikan sebagai pelabuhan bongkar muat petikemas untuk kebutuhan daerah industri di FTZ.

Sedangkan Bandara Bati diharapkan dapat menjadi bandara komersial juga mempermudah akses transportasi yang selama ini mengandalkan satu-satunya akses transportasi jalur laut. (int/dar)