Petugas Jangan Sampai Hilang Kewaspadaan

Petugas Jangan Sampai Hilang Kewaspadaan

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Keberhasilan Riau bebas Asap di tahun 2016 diharapkan dapat diteruskan di tahun 2017 ini. Panglima Kodam I/ Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung mengimbau kepada seluruh pasukan yang ada di Riau untuk mampu menyelesaikan masalah kebakaran ini tanpa bantuan dari daerah lain.

Ia akan segera mengerahkan 1500 personel sebagai Satgas darurat penanggulangan bencana asap Karhutla Riau.

"Jika kekurangan personel, kita akan menurunkan kembali 1200 personel dari Sumatera Utara," ungkap Pusung.

Ia melanjutkan, tahun 2017 ini keadaan sudah cukup baik karena tak ada kebakaran lahan yang begitu besar hingga berpengaruh pada kualitas udara. Meski begitu ia berharap pasukannya tetap siaga dan tak lengah dengan keadaan yang kondusif ini.

"Meski sudah bagus, kita jangan sampai kehilangan kewaspadaan terhadap lingkungan yang mudah terbakar di Riau ini,” tuturnya.

PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) telah berkomitmen perusahaan yang siap untuk melakukan pencegahan sejak dini ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tahun 2017 untuk mewujudkan Riau bebas asap seperti di tahun 2016 lalu.

“Kami selalu berkomitmen untuk melakukan langkah-langkah strategis dan sedini mungkin menghadapi ancaman karhutla,” ujar Rudi Fajar.

Rudi mengatakan salah satu upaya yang efektif dilakukan adalah melalui program Desa Bebas Api atau Free Fire Village Program (FFVP) dimana program tersebut mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk tidak membakar lahannya. Program ini sudah berhasil mencegah kebakaran hutan pada 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun ini.

"Seperti yang disampaikan oleh Pangdam I Bukit Barisan ?Mayor Jenderal TNI Lodewyk Pusung,  pencegahan merupakan strategi penting agar Karhutla tidak terjadi. Untuk itu di tahun 2017 Riau pasti bisa bebas asap," ujarnya.

Baru-baru ini, PT RAPP bekerjasama dengan Kepolisian Pelalawan melakukan sosialisasi terkait larangan membakar Karhutla di aula Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Menurut Kasat Binmas Teluk Meranti, AKP Andriyanto masyarakat perlu diberikan edukasi terkait pencegahan Karhutla sejak dini, walaupun tahun 2016 Provinsi Riau bebas dari asap, masyarakat harus terus diingatkan terkait bahaya Karhula.

Kegiatan sosialisasi terkait Karhutla perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih paham bahaya dari terbakarnya hutan dan lahan di lingkungan mereka.

Selain itu, 18 crew leader atau  koordinator penggerak dalam penanggulangan kebakaran di desa melalui Program Desa Bebas Api RAPP yang berjumlah 18 Desa dari kabupaten di Provinsi Riau. Setiap hari mereka melakukan patroli keliling desa untuk memantau sekaligus mensosialisasikan larangan membakar lahan kepada masyarakat desa.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman  menetapkan status siaga darurat Karhutla 2017 yang berlaku 24 Januari selama 96 hari hingga 30 April 2017 mendatang. Status siaga darurat ini ditetapkan setelah Kabupaten Rohul dan Kota Dumai sudah lebih dahulu menetapkan status, dan agar bisa melaksanakan pencegahan sedini mungkin. (rls)