Budaya K3 Tingkatkan Kualitas Hidup Manusia

Budaya K3 Tingkatkan Kualitas Hidup Manusia

PELALAWAN (RIAUMANDIRI.co) - Memperingati bulan bakti Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mengangkat tema "Dengan budaya K3 kita tingkatkan kualitas hidup manusia menuju masyarakat yang selamat, sehat dan produktif".

Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Hanif Dhakiri melalui Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pelalawan, Drs. H. Nasri Fisda. E, M.Si  mengatakan peringatan Hari K3 pada tahun 2017 ini merupakan tahun ketiga bagi bangsa Indonesia yang secara terus menerus berupaya kemandirian masyarakat Indonesia berbudaya K3 tahun 2020.

Pemerintah secara terus-menerus meningkatkan pembangunan yang bertujuan memperluas kesempatan kerja yang akhirnya mensejahterakan masyarakat. Bidang ketenagakerjaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan masyarakat. Apalagi dalam era globalisasi khususnya dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting dalam mengahadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kesiapan sumber daya manusia sangat penting dalam menghadapi MEA termasuk pengingkatan aspek K3.

Dalam undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja mengatur pelaksanaan K3 tidak hanya K3 tidak hanya untuk memberikan perlindungan tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja agar terjamin keselamatannya, tetapi juga bagaimana dapat mengendalikan resiko terhadap peralatan, aset dan sumber produksi sehingga dapat dipergunakan secara aman dan efisien agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

"K3 dapat terlaksana apabila seluruh unsur yang berada diperusahaan, baik pihak manajemen, serikat pekerja atau buruh dan tenaga kerja atau buruh bersama-sama berkomitmen melaksanakan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Saya mengajak, menghimbau dan mendorong semua pemangku kepentingan, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Perguruan Tinggi, organisasi profesi, asosiasi, pimpinan perusahaan, pekerja dan masyarakat, dapat melakukan upaya-upaya konkrit terhadap pelaksanaan K3 dilingkungannya masing-masing," sebutnya.

Nasri mengatakan, penerapan K3 perusahaan di Pelalawan termasuk PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) sudah cukup baik. Semua pihak harus mendukung dan menerapkan K3 di tempat kerjanya, termasuk para pekerja harus komit terhadap keselamatan dirinya sendiri sebagai pekerja.

Dalam peringatan Bulan K3 Nasional, RAPP  memberikan penghargaan atau  reward kepada karyawan yang secara terus menerus menerapkan prinsip-prinsip K3 saat bekerja. Kemudian pameran K3 yang berisi peralatan dan perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) bagi keselamatan para pekerja, mulai dari sepatu safety, helm dan kacamata pelindung, perlengkapan pemadam kebakaran dan lainnya.

Perusahaan juga mengadakan kompetisi Fire Mill Brigade antara karyawan dan kontraktor, yakni melakukan pemadaman menggunakan alat pemadam api, diantaranya Fire Extinguisher, Fire Blanket, Self Contained Breathing Aparatus, pemadaman menggunakan air. Kompetisi tersebut bertujuan untuk menguji kembali pengetahuan para karyawan dalam melakukan pemadaman tahap awal. Sebab, mereka sering mendapatkan pelatihan pemadaman di beberapa kesempatan.

Lalu, seminar K3 untuk para karyawan dan guru di Pangkalan Kerinci diantaranya SMAN 1 Pangkalan Kerinci dan SMKN 1 Pangkalan Kerinci. Dimana seminar ini berisikan diisi dengan  beberapa materi, seperti Working at high atau bekerja di Ketinggian, Confine Space  atau bekerja di ruang yang terbatas, dan Isolation (Lock Out and Tag Out) yakni suatu prosedur untuk menjamin mesin atau alat berbahaya secara tepat telah dimatikan dan tidak akan menyala kembali selama pekerjaan berbahaya ataupun pekerjaan perbaikan maupun perawatan sedang berlangsung sampai dengan pekerjaan tersebut telah selesai.

Salah satu peserta seminar dari SMAN 1 Pekanbaru, Prasetio mengatakan kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk disampaikan kepada para siswa. Ia dapat menerapkan budaya K3 di sekolah sehingga mengurangi risiko dalam kegiatan di luar kelas. "Setiap kegiatan memiliki risikonya, termasuk kegiatan di sekolah. Siswa tidak hanya melakukan belajar di luar kelas, tetapi juga di luar kelas. Siswa juga perlu tahu risiko apa saja ketika mereka melakukan hal tersebut," ujarnya.

Direktur operasional PT RAPP, Mhd Ali Shabri mengatakan penerapan K3 adalah hal mutlak di perusahaan, harus dilaksanakan dengan baik dan terus ditingkatkan setiap tahunnya. Sekarang perusahaan akan melihat apa saja yang harus diperbaiki, seperti tingkah laku dari pekerja, peralatan dan sebagainya. Tahun ini perusahaan sendiri akan meningkatkan sistem reward dan punishment, tujuannya untuk mengapresiasi kepada pekerja yang selalu menerapkan k3 di tempat kerja mereka.

"Selain menerapkan zero accident (tanpa kecelakaan kerja-red), perusahaan juga menerapkan no harm (tidak berbahaya-red). Saat ini perusahaan sudah menuju ke arah sana. Apalagi semua pekerja di PT RAPP terus diajak untuk peduli tentang keselamatan kerja," ucapnya.