UR akan Kunjungi Lahan Desa Mandiri Kampar

UR akan Kunjungi Lahan Desa Mandiri Kampar

PEKANBARU (HR)- Direktur Rona Lingkungan Hidup Universitas Riau, Tengku Ariful Amri, mengatakan, pihaknya bersama mahasiswa akan berkunjung ke lahan percontohan pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Energi di Pusat Pelatihan Petanian Pedesaan Swadaya Masyarakat Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

"Dalam waktu dekat, akan kami atur waktunya untuk mengunjungi program Pemerintah Kabupaten Kampar tersebut," kata Tengku Ariful Amri, Sabtu (21/2).

Pemkab Kampar tahun ini sedang fokus menjalankan program yang dinamakan Desa Mandiri Pangan dan Energi (DMPE) sebagai upaya untuk mewujudkan "Tri Zero" atau membebaskan masyarakat dari kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh.

Kesiapan lahan percontohan untuk program tersebut dilaporkan telah mencapai 80 persen. Bupati Jefry Noer memberi tenggang waktu program itu telah tuntas pada 5 Maret 2015.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Holtikultura Kabupaten Kampar, Hendri Dunan, menjelaskan, untuk membangun kawasan mandiri pangan dan energi dapat dilakukan di atas lahan seluas 1.000 meter persegi.

 Dikatakannya, di atas lahan tersebut dapat dipelihara empat ekor sapi bila sapinya merupakan Sapi Brahmana, namun bila yang dipelihara Sapi Bali, maka jumlahnya bisa enam ekor.

Kemudian, dibangun pula lokasi untuk pemeliharaan ayam petelor dengan hasil lebih kurang 50 butir per hari. Hendri Dunan menambahkan, dari sapi yang dipelihara tersebut akan menghasilkan sekitar 40 liter urine, yang harganya bisa mencapai Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per liternya, yang dapat digunakan untuk pupuk perkebunan berkualitas tinggi.

Untuk kotoran padat juga demikian. "Di lokasi ini juga akan dibangun saung untuk berkumpul, di samping itu tanaman sayuran dan bawang juga terus dipersiapkan," katanya.

Dari  hasil kotoran sapi saja, lanjut dia, satu keluarga sudah bisa menambah penghasilan keluarga, belum lagi dari hasil-hasil lainnya, seperti bawang, cabai dan sayuran, tentunya ini tidak dapat dikerjakan oleh keluarga itu sendiri, tapi mengambil tenaga kerja sekurang-kurangnya 3 orang.

Bupati Kampar Jefry Noer menjelaskan, dengan lahan yang tidak begitu luas, masyarakat dapat menerapkan kemandrian pangan dan energi, serta membantu Pemkab mewujudkan swasembada pangan.

 Program kesejahteraan masyarakat itu menurut Jefry, secara tidak langsung juga telah berhasil meminimalisasi peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang sejauh ini masih marak terjadi di berbagai kabupaten lain di Riau.(hir)