BKKBN Butuh Dukungan Semua Pihak Dorong Program KKBPK Agar Sukses

BKKBN Butuh Dukungan Semua Pihak Dorong Program KKBPK Agar Sukses
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Surya Chandra Surapaty melalui Kepala BKKBN Riau Yenrizal Makmur mengatakan, pihaknya akan mendorong Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) agar berjalan dengan sukses. 
 
Untuk itu BKKBN membutuhkan dukungan komitmen, kepedulian tinggi, partisipasi, dan kerja sama dari para pemangku kepentingan dan mitra kerja di seluruh tingkatan wilayah di Indonesia.
 
"Terimakasih yang setinggi-tingginya semoga program KKBPK dapat berjalan lancar kami berharap mitra kerja BKKBN terus berikan komitmen dan partisipasi aktifnya dalam penyelenggaraan program KKBPK nya," ujar Yenrizal, Selasa (14/2).
 
Dijelaskan Yenrizal, tujuan penyelenggaraan Rakornis Kemitraan tahun 2017 ini sejalan dengan upaya pencapaian sasaran-sasaran pembangunan kependudukan dan keluarga berencana sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019. 
 
Sasaran-sasaran tersebut di antaranya menurunkan angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) dari 2,6 menjadi 2,28 anak per wanita, meningkatkan pemakaian alat/obat kontrasepsi (contraceptive prevalence rate/CPR) dari 61,9 persen menjadi 66,0 persen, dan menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani (unmet need) dari 11,4 persen menjadi 9,91 persen pada tahun 2019. 
 
"Tentunya, untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut diperlukan upaya ekstra dari BKKBN dengan dukungan para pemangku kepentingan dan mitra kerja dalam pelaksanaan Program KKBPK kedepan," jelasnya.
 
Pada tahun 2017 ini BKKBN akan kembali menyelenggarakan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). SDKI merupakan evaluasi terhadap kinerja Program KKBPK sehingga hasil SDKI 2017 akan menjadi rapor penyelenggaraan Program KKBPK di Indonesia selama 5 tahun berjalan. 
 
BKKBN tidak ingin mengulang hasil yang ditunjukkan dua SDKI terdahulu (2007 dan 2012), yaitu angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) di Indonesia, yang tertahan pada angka 2,6 anak per wanita sejak SDKI 2002-2003.
 
Sebagai lembaga pemerintah, BKKBN turut berupaya mewujudkan 9 Agenda Prioritas Pembangunan (Nawa Cita) pemerintahan Jokowi-JK Dimension 2015-2019. "BKKBN turut berperan melaksanakan Strategi Pembangunan Nasional 2015-2019 dengan fokus penggarapan pada Dimensi Pembangunan Kesehatan serta mental/karakter (Revolusi Mental) yang diintegrasikan ke dalam Program KKBPK," pungkasnya.
 
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Nandra F Piliang