Tak Hanya Serang SBY, Antasari Mulai Garap Ibas

Tak Hanya Serang SBY, Antasari Mulai Garap Ibas
JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar menyebut ada peran putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Edhi Baskoro Yudhoyono, di balik proyek IT KPU yang tengah diselidikinya pada 2009 lalu.
 
Dalam wawancara Antasari dengan wartawan Metro TV Zilvia Iskandar, Selasa (14/2) mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa Ibas -panggilan Edhi Baskoro- sebagai pihak pengada alat IT KPU.
 
"Sudah dilakukan pemanggilan-pemanggilan karena peralatan itu tidak berfungsi," katanya. Peran Ibas itu yang menjadi salah satu dugaan SBY merekayasa kasus yang menyebabkan dirinya harus menjadi terpidana.
 
Indikasi lainnya adalah penahanan besan SBY, Aulia Pohan. Antasari menyebut pada suatu malam di bulan Maret 2009, CEO MNC Group Harry Tanoe mendatangi rumahnya. Kedatangan Harry diperintahkan seseorang di Cikeas, yang meminta Antasari agar tidak menahan Aulia Pohan yang ketika itu terseret kasus korupsi.
 
"Harry diutus oleh Cikeas, beliau minta agar saya tidak menahan Aulia Pohan," ucap Antasari.
 
Mendengar permintaan itu, Antasari menolaknya dengan alasan hal itu melanggar standar prosedur operasi KPK. Namun, Harry memperingatkannya. "Harry bilang kalau saya (Harry) enggak bisa penuhi target, bagaimana saya laporan? Saya bisa ditendang dari Cikeas. Nanti keselamatan Bapak bagaimana? Bapak (Antasari) hati-hati," ungkap Antasari menirukan perkataan Harry Tanoe.
 
 
Pada saat bertemu dengan Presiden SBY, Antasari pun mengatakan akan menahan Aulia Pohan. "Saat itu Presiden minta supaya diberitahu sebelum penahanan dilakukan," katanya.
 
Dua hari sebelum Aulia ditahan, Antasari pun bertemu dengan Hatta Rajasa, yang kala itu menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, dan Sudi Silalahi yang menjabat sebagai Menteri Sekretaris Kabinet. "Waktu itu pak Sudi memperingatkan, hati-hati, itu besan Presiden," kata Antasari.(MI)
 
Nandra F Piliang