Gubri: Waspadai Cuaca Ekstrem

Pj Bupati Hadiri Komitmen Bersama Karhutla

Pj Bupati Hadiri Komitmen Bersama Karhutla

PEKANBARU (riaumandiri.co) - Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi melakukan komitmen bersama antisipasi ancaman panas ekstrem yang bisa memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), di Pekanbaru, Jumat (3/2).

Langkah selanjutnya Pemkab akan kembali mengaktifkan satuan tugas yang siap melaksanakan tugas dilapangan.
Hal tersebut disampaikan di sela sela acara  Komitmen Bersama  Pemerintah Daerah, TNI, Polri dengan Pelaku Usaha Perkebunan/Kehutanan dalam rangka Pencegahan Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Provinsi Riau.

"Kita melakukan persiapan seperti tahun yang lalu dan ada beberapa tambahan persiapan lainnya seperti komunikasi lebih diintensifkan, sehingga terjalin satu Komando dilapangan, sehingga upaya ini lebih dirasakan efektif," ungkapnya.

Terhadap titik api di Kabupaten Kampar, Pj Bupati Syahrial Abdi menegaskan saat ini titik api di kabupaten Kampar terpantau nol. Hal ini dibantu curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kampar, sehingga dengan persiapan siaga karhutla mendatang Pemkab telah mempersiapkan embung (sumber) air sebagai antisipasi.

Komitmen Bersama disaksikan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Pangdam Bukit Barisan Mayjen. TNI.  Lodewyk Pusung serta Kapolda Riau Irjen Zulkarnain, Bupati/Walikota se-Riau, pelaku usaha Perkebunan/Kehutanan.

Sementara Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman mengingatkan ancaman panas ekstrem yang bisa memicu terjadinya kebakaran lahan dan hutan atau karhutla. Gubri khawatirkan karhutla tahun ini.

Menurutnya, cuaca panas ekstrim tahun ini berbeda dengan 2016 karena diiringi kemarau basah (la nina).
"Saya meminta bupati dan walikota dan dinas terkait memaksimalkan pencegahan dan penanggulangan sebelum Karlahut kembali terjadi," ucapnya.

"Masalah lingkungan hidup, belum ada jaminan 2017 ini bisa aman seperti tahun lalu. Karena diprediksi tahun ini lebih ekstrim. Saya minta kepala daerah segera mensosialisasikan bahaya karlajut," kata Arsyadjuliandi Rachman.

Pangdam Bukit Barisan Mayjen. TNI Lodewyk Pusung menyampaikan meskipun Riau Tahun 2016 telah mendapatkan status bebas asap, tetapi dirinya meminta Provinsi Riau tetap siaga Karlahut.

"Jangan melupakan faktor cuaca, karena faktor cuaca sangat menentukan kebakaran lahan dan hutan diprovinsi ini," ucapnya.

Sementara, Kepala BNPD Nasional Willem Rampangilei dalam sambutannya mengungkapkan ada beberapa faktor keberhasilan antisipasi, cuaca la nino basah, kemarau disertai hujan, untuk tahun 2017 kemarau diprediksi lebih kuat dari tahun yang lalu, hal ini tentunya harus disikapi lebih siap.