Kasus DBD di Rohul Mereda

Kasus DBD di Rohul Mereda

PASIR PENGARAIAN (HR)- Memasuki bulan Februari 2015 kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Rokan Hulu mengalami penurunan secara signifikan. Dari 30 kasus DBD yang terjadi di bulan Januari, maka di bulan Februari berkurang menjadi 2 kasus. Penurunan ini terjadi berkat peran aktif masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu, Drg. Grifino, melalui Bambang Triono, selaku Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P4L), Jumat (20/2) di ruang kerjanya.  

“Upaya yang dilakukan dalam menanggulangi DBD yakni dengan cara memutus mata rantai wabah nyamuk aedes aegypty,” ujarnya.

Memutus mata rantai nyamuk Aedes Aegypty yang dimaksud Bambang Triono, adalah melalui kegiatan PSN dengan cara menguras, mengubur dan menutup (3 M).
 
Jika hal ini dilakukan maka mata rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypty yang membawa wabah penyakit sejenis virus yang dikenal DBD akan terputus.

“Jadi, langkah efektif untuk meredam DBD adalah dengan menghentikan perkembangbiakan jentik nyamuknya dengan cara 3 M. Sedangkan jika dilakukan dengan cara fogging, yang mati itu hanya induknya saja sedangkan jentiknya tidak. Sementara perkembangbiakan jentik nyamuk hanya dalam tempo 7 hari,” terang Bambang Triono.

Menurut Bambang Triono, penyakit demam berdarah berasal dari virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes Aegypty. Dimana nyamuk aedes ini berkembang biak di air bersih. Seperti di ban bekas, tempurung atau bak mandi.

Selain itu DBD ini merupakan salah satu jenis penyakit yang mematikan. Oleh sebab itu dia mengimbau kepada masyarakat akan melakukan gerakan 3 M. (adv/hms)