Peresmian Kantor Dubalang Kampar, Ardo: Jangan Jadi Prajurit Sewaan

Peresmian Kantor Dubalang Kampar,  Ardo: Jangan Jadi Prajurit Sewaan
BANGKINANG (RIAUMANDIRI.co) - Dubalang Kampar menggelar acara peresmian pemakaian kantor yang terletak di Dusun Telo, Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang, Senin (30/1). Presmian dilakukan oleh Pucuok Andiko, H Jefry Noer.
 
Selain Jefry Noer, peresmian itu juga dihadiri Anggota DPRD Provinsi Hj. Eva Yuliana, Para Andiko Dubalang seperti H. Djanuarel, Eka Sumahamid dan Rahmad Jevary Juniardo yang juga Calon Bupati Kampar, beserta ratusan Dubalang perwakilan dari berbagai daerah.
 
Rahmad Jevary Juniardo dalam sambutannya mewanti-wanti anggota Dubalang agar tidak seperti Prajurit Sewaan. "Jangan menjadi prajurit sewaan karena organisasi ini bukan organisasi sesaat, seperti yang dituduhkan segelintir orang. Untuk itu mari kita tunjukkan jati diri yang sebenarnya. Organisasi ini akan tetap terus terwujud dan semakin besar. Bukan Dubalang yang membutuhkan kita, tapi kita termasuk saya yang membutuhkan Dubalang," ujar Calon Bupati nomor urut 5 ini.
 
"Banyak yang bertanya pada saya, apakah saya yakin jadi bupati, saya jawab tidak yakin, tapi saya haqqul yaqin (meyakini berdasarkan ilmu) akan jadi Bupati Kampar itu berkat kekompakan dan dukungan dari kawan-kawan Dubalang dan gerbong yang lain serta dukungan masyarakat," terang Ardo.
 
Sementara itu, Pucuok Andiko H Jefry Noer menegaskan, Dubalang dibentuk untuk menyelamatkan Kampar dari kehancuran, serta menyelamatkan perekonomian masyarakat. "Makanya kita bangun Kantor Dubalang 4 lantai. Di sini nantinya akan dibuat rumah kebun, dengan bekerjasama dengan BTN maupun Bank Riau Kepri, akan kita bangun pertanian dan perikanan," ujar mantan bupati 2 periode ini.
 
Selain itu lanjut Jefry, tugas Dubalang di antaranya menyelamatkan diri dari penzdoliman oleh pemerintah maupun oleh oknumnya, serta oleh perusahaan.
 
"Contohnya, jika ada program yang tidak bepihak kepada masyarakat miskin, itu Dubalang turun, jika ada perusaahan yang tidak mengerjakan masyarakat tempatan Dubalang juga tampil, jika ada pengurusan KTP bayar padahal dari aturan pusat itu gratis, Dubalang harus turun," ungkap Pendiri Dubalang Kampar ini.
 
Yang kedua, membantu pemerintah dari LSM nakal, tokoh masyarakat nakal, mengganggu camat bekerja, menggangu bupati yang bekerja sudah baik, dan sesuai koridornya. Ditegaskan Jefry Noer, pihaknya perlu orang yang berkompeten dan memahami tugas dan fungsi Dubalang, kalau asal masuk aja lebih baik direvisi.
 
"Kalau saya lihat sekarang Dubalang ini asal masuk saja, saya minta direvisi betul agar jangan menjadi Dubalang Pelacur, oleh karena itu tidak perlu 54 orang per Desa, kalau perlu 10 orang saja tapi berkompeten," tegas Jefry Noer.
 
"Filsafah Dubalang itu seperti lebah, banyak tapi tidak menggangu, yang dihasilkannya madu, kalau diganggu mereka akan bertindak. Diibaratkan seperti pokok kelapa di tepi pantai, dihantam badai tetap kokoh dan kuat. Jadi kalau ada yang menyebut anggota Dubalang pindah ke calon lain, sebenarnya itu kita buang, karena Dubalang tidak butuh orang-orang yang seperti itu," pungkasnya.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 31 Januari 2017
 
Reporter: Ari Amrizal
Editor: Nandra F Piliang